The
Smiling Galaxy has Gone
[remake from: The Smiling Sunshine has Gone cr: fanfiction.net]
Pairing: KrisHo
Genre: Romance / Angst
Disclaimer: this is a remake fanfic from The Smiling Sunshine has
Gone by Kyumilarrabee. The original pairing was ZhouKyu.
The
Smiling Galaxy has Gone
Decit suara besi terseret terdengar memekakkan
telinga, memecah keheningan senja yang tengah diliputi hujan deras. Sebuah
mobil sedan berwarna silver metallic terbalik beberapa kali sebelum akhirnya
terhenti setelah menabrak pembatas jalan. Meremukkan segala sesuatu yang
terdapat di dalam mobil tersebut.
Suho membuka
matanya. Sekilas tatapan matanya terasa kabur sebelum akhirnya ia bisa melihat
dengan lebih jelas. Ditepiskannya airbag
yang menghalanginya, berusaha untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas atas
apa yang telah terjadi. Kaca depan mobil hancur berantakan. Pintu mobil di
sisinya pun juga remuk, memercikkan air hujan dari luar hingga masuk membasahi
bagian dalam mobil.
Suho merasa
kepalanya seperti akan pecah, sangat sakit. Dari rasa asin yang ia rasakan saat
tetesan air hujan mengenai kepalanya dan mengalir melewati bibirnya, ia tahu,
ada luka yang cukup parah di kepalanya akibat serpihan pecahan kaca. Namun, hal
tersebut tidak ada apa-apanya dibandingkan saat ia menolehkan kepalanya ke arah
kursi pengemudi. Horror langsung memenuhi raut wajahnya.
Di kursi
pengemudi, tubuh Kris tampak terlihat kaku. Kepalanya tertunduk menghantam
setir mobil. Airbag malfunction.
Jantung Suho terasa berhenti berdetak melihatnya. Dengan tangan yang gemetar,
ia mencoba menyentuh tubuh Kris yang terasa sangat dingin.
.
.
.
.
.
“Mereka adalah
WuFan, Luhan, Yixing dan Tao. Mereka trainee dari China dan akan
bergabung dengan kalian untuk menjadi Sub-Group EXO M. WuFan akan menjadi leader
EXO M” kata manajer hyung memperkenalkan keempat member EXO dari China pada
para member dari Korea.
Suho hanya
tersenyum sekilas kepada Luhan, Yixing, Tao. Tatapannya terhenti pada sosok
yang disebut sebagai rekannya sesama leader nanti. Kaki yang panjangnya
bermil-mil, dagu yang terkesan keras, bibir yang kecil namun sangat menarik
baginya, dan oh senyumnya! Seakan-akan seluruh isi galaksi sedang
memperhatikanmu! benar-benar membuat Suho tak sadar bahwa ia sedang menatap
Kris lekat-lekat.
“Perkenalkan
namaku WuFan, tapi kau bisa memanggilku Kris, mohon bimbingannya” kata si
kaki panjang sambil mengulurkan tangan pada Suho.
“A-ah.. Suho!
Namaku sebenarnya Kim JoonMyeon, tapi kau bisa memanggilku Suho. Senang
berkenalan denganmu” jawab Suho sambil membalas jabatan tangan Kris sambil
tersenyum lebar.
Satu yang Suho rasakan, Ia jatuh
cinta.
.
.
.
.
.
“Kris…. Gege….” Panggil Suho lirih. Tanganya
menyibakkan sedikit rambut blonde Kris. Darah segar terlihat mengucur dari
pelipis kanan milik Kris, membuat rambut blonde itu sebagian menjadi berwarna merah. Suho
menggigit bibirnya. Matanya terasa panas, siap kapan saja meneteskan air
matanya. Hatinya hancur melihat orang yang paling disayanginya terluka seperti
itu.
“Gege.. bangun, ge…” ujarnya lagi. Suaranya mulai
serak , kalah oleh suara derasnya hujan yang mendera tempat mereka. Dilihatnya
tubuh bagian bawah Kris terjepit dashboard mobil dan tidak akan bisa di
keluarkan dengan mudah. Suho menjerit tertahan melihatnya. Pandangannya semakin
kabur oleh air mata yang menetes satu persatu dari mata indahnya.
Tubuh Kris yang dingin sedikit demi sedikit mulai
bergerak. Suho menahan nafasnya. Diraihnya tangan Kris yang terasa dingin ke
dadanya. Mata Kris perlahan mulai terbuka, mengerjap beberapa kali, terhalang
oleh pekatnya darah yang masih terus mengalir dari pelipisnya.
“Gege….” Panggil suho lagi. Kali ini sambil
menghapus air mata yang tengah mengalir di pipinya. Suho tidak ingin terlihat
rapuh di hadapan Kris. Ia tak ingin Kris mengkhawatirkannya.
Kris menoleh perlahan pada Suho, mata yang biasanya
tajam itu terlihat lemah. Kris merintih pelan, memanggil namanya
“Joo-Joon Myeon-ah….”
.
.
.
.
.
“JoonMyeon-aaaahhhh….”
Suara berat khas Kris mengusik ketenangan Suho yang sedang membaca buku. Ia
merasa sedikit menyesal tidak mengunci pintu kamarnya sebelum membaca buku
tadi, namun penyesalannya hilang seketika saat wajah cerah Kris tertampang di
hadapannya dengan jarak yang sangat dekat.
“JoonMyeon-ah...”
panggil Kris tanpa menghentikan senyum galaksinya ke arah Suho. Suho menghela
nafas, menyerah. Bagaimanpun juga, ia tidak bisa bertahan dengan serangan
senyum galaksi Kris yang bertubi-tubi.
“ada apa Kris
ge…” jawab Suho sambil menutup buku yang sedang ia baca. Ia meletakan bukunya
di bawah bantalnya sebelum memusatkan perhatian pada pemuda China-Kanada di
hadapannya.
“kau tidak
rindu padaku ya selama aku di China? Kita kan sudah sebulan lebih lho tidak
bertemu! Aku rindu pada guardian angel kesayangankuuuu…” kata Kris sambil
mencubit kedua pipi suho, kekiri dan kanan, gemas.
“aahh.. appo!
Ya! Pabo! Sakit Ge pipiku!” kata Suho berusah berontak dari serangan ‘cubit
maut’ Kris. “sana cubit pipi bakpau Minseok Hyung! Jangan pipikuuu!” teriaknya
sambil terus berusaha melepaskan diri.
“Tidak mau ah!
Pipimu lebih enak! Hahahaha… Aku masih ingin mencubit pipi chubbymu ini” jawab
Kris sambil tersenyum. Kali ini ditepuknya kedua pipi Suho dengan lembut.
Tatapan matanya tajam ke arah mata coklat caramel milik suho.
Keadaan hening sesaat, dengan
kedua tangan Kris masih membelai lembut kedua pipi suho.
“I miss you
Kim JoonMyeon. I miss you so much” bisik Kris dengan tatapan yang berubah
melembut kepada Suho. Sesuai dugaan, kedua pipi Suho merona merah mendengar
perkataan Kris.
“I… I… I miss
you too, ge. So much” jawab Suho pelan sambil menundukkan wajahnya. Wajahnya
kini semerah tomat, membuat senyuman Kris semakin melebar.
“Aaaawwww…
lihatlah wajah malu-malu guardian angel kesayanganku ini!” kata Kris sambil
menarik Suho ke dalam pelukannya. Suho sempat terkejut dengan pelukan tiba-tiba
dari Kris, sebelum akhirnya ia rileks dan balas memeluk lelaki pujaan hatinya
tersebut.
Jantung Suho serasa melompat-lompat di
dalam rusuknya. Suho memaki dalam hati. Nampaknya ia sudah jatuh semakin dalam
akan pesona Kris.
.
.
.
.
.
”Gege! Gege apa kau bisa mendengarku?” Tanya Suho
perlahan sambil tetap menggenggam tangan Kris. Suho merasa ia bisa mendengar
deru jantungnya mengalahkan derasnya hujan di luar sana. Kris memejamkan
matanya selama beberapa saat sebelum membukanya lagi.
“Joon….. sa… kit….” Ucapnya lemah.
Air mata Suho jatuh, pertahanannya roboh. Hatinya
remuk melihat orang yang amat ia cintai meregang nyawa di hadapannya.
“Ge.. Gege.. kau harus bertahan, Ge!” suara serak
Suho terdengar sangat putus asa. Dengan tenaga yang tersisa ia bergeser dari
tempat duduknya mendekat ke kursi pengemudi dimana Kris sedang mempertahankan
nyawanya saat ini. Dilepaskannya genggaman tangan mereka, digantikannya dengan
pelukan. Suho meletakan kepala Kris secara perlahan ke dadanya. Tangannya
gemetar hebat ketika membelai rambut Kris yang sebagian tengah lengket karena
darah yang mengalir dari pelipisnya.
Kris terbatuk, “JoonMyeon-ah.. mi.. mian…”
“Mianhae.... jeongmal mianhae. A-aku.. minta.. ma.. uhuk!” ucapan Kris
terpotong ketika ia tersedak dan mengeluarkan darah dari dalam tenggorokannya.
Mata Suho terbelalak ngeri, ia semakin mengeratkan pelukannya pada
Kris.
“ssst.. sudah ge, ssst.. jangan bicara lagi.
Semuanya akan baik-baik saja” Kata Suho dengan air mata yang semakin deras.
Sumpah demi Tuhan, Suho tidak ingin menangis di hadapan Kris. Kris pernah
berkata bahwa ia sangat benci wajah Suho yang menangis, karena itu Kris
berjanji tidak akan pernah membuat Suho menangis lagi, kecuali menangis
bahagia.
Kris memalingkan wajahnya perlahan ke arah Suho. Dikecupnya bibir Suho dengan pelan,
lembut dan lama. Suho memejamkan matanya, mencoba menikmati ciuman Kris.
Ditumpahkannya semua perasaannya melalui ciuman itu, ketakukan, kekhawatiran,
kemarahan, kasih sayang, cinta, semua perasaannya saat ini.
Mata Suho terbuka saat ia merasakan tetesan di
lehernya, di tatapnya mata Kris yang sinarnya tengah meredup. Air mata itu, air
mata Kris. Mata yang biasanya tajam bagai mata elang itu, kini tengah menangis.
Suho dapat merasakan bahwa nafas kekasihnya terdengar semakin memendek.
“ Wo ai.. ni.. Kim.. JoonMyeon..”
.
.
.
.
.
“Wo Ai Ni, Kim
JoonMyeon!” seru lelaki bertubuh jangkung itu kepada Suho. Tubuh Suho yang sedang
membaca buku tentang psikologi di kamarnya itu seketika membeku. Ia menoleh ke
arah Kris yang sedang berdiri di dekat pintu masuk kamarnya. Keduanya tak
mengatakan sepatah kata pun selama sesaat saling bertukar pandang.
“yeah, you right, you must be
joking Ge!” kata Suho sambil kembali melanjutkan aktivitas membacanya.
“mmm.. saranghaeyo” kata Kris
mencoba lagi.
“Ge, ini tidak lucu.” Balas Suho
datar, mencoba menyembunyikan degup jantungnya yang berdebar cepat.
Kris menghela
nafas, melangkahkan kaki panjangnya masuk ke dalam kamar Suho dan duduk di
sebelahnya. Ia meraih pipi Suho dan menangkupnya dengan kedua telapak
tangannya,
“Aku serius Kim JoonMyeon, Wo Ai
Ni” tatap matanya lekat.
“Ge, aku tinju kau jika masih
saja bercanda” Jawab Suho masih tak percaya.
Kris mengerang frustasi.
Dilepaskannya tangannya dari pipi Suho, dicengkeramnya bahu Suho.
“Aku suka
padamu Kim JoonMyeon, dari awal pertemuan kita. Aku merasa nyaman bersamamu.
Aku ingin terus bersamamu. Menghabiskan sisa waktu hidupku, sakarang maupun
nanti hanya bersamamu.” Kris berhenti sebentar untuk mengambil nafas,
“Cao Kim
JoonMyeon, maukah kau menjadi kekasihku? Wo Ai Ni Cao Kim Joon Myeon. Wo Ai Zhe
Ni Dao Yong Yuan.” Lanjut Kris yakin.
Suho kehabisan kata-kata “Ge.
Aku…”
“please say yes..” kata Kris
dengan tatapan memohon.
“ye… yes.. Gege. Wo Ye Ai..........”
Belum sempat
Suho menyelesaikan kata-katanya, Kris sudah memotong jarak di antara mereka
dengan ciuman lembutnya. Mulai saat itu, mereka berjanji dalam hati
masing-masing untuk saling melindungi dan menjaga perasaan masing-masing.
.
.
.
.
.
“ Wo Ye Ai Ni, Gege. Kumohon, bertahanlah!” jawab Suho panik, mencoba
menggoncangkan tubuh Kris agar tetap terjaga.
Sayup-sayup Suho dapat mendengar sirine ambulans
mendekat ke arah mereka. Tanpa Suho sadari, mobil mereka kini tengah dikerumuni
oleh beberapa orang yang tengah mencoba menolong mereka. Sialnya, karena
dahsyatnya hantaman tadi, membuat pintu
dikedua sisi macet dan sulit dibuka.
Pandangan Suho kembali beralih ke Kris. Ia tidak
menghiraukan teriakan di luar yang menyuruhnya untuk segera keluar dari dalam
mobil. Kata-kata seperti ‘tangki bensin
yang bocor’ dan ’Ancaman ledakan’
sama sekali tidak didengarkannya.
“Go! JoonMyeon-ah, Go!” pinta Kris lemah. Ternyata
ia masih bisa mendengarkan teriakan orang-orang di luar sana yang
memperingatkan akan bahaya ledakan. Ia mencoba melepaskan pelukan suho dan
mendorongnya keluar.
“No, Ge!” teriak Suho frustasi. Ia malah semakin
mengeratkan pelukannya pada tubuh Kris., menolak untuk dilepaskan. Air matanya
semakin deras.
“aku mohon joonmyeon-ah.. keluarlah…” kata Kris
semakin lemah. Suho menggelengkan kepalanya kuat-kuat. Ia lebih baik mati
bersama daripada harus meninggalkan Kris sendirian di dalam sini.
“Kumohon Gege. Kali ini biarkanlah aku bersikap
egois” jawab Suho pelan. Dieratkan pelukannya, dibenamkan wajahnya ke dada bidang
milik Kris seolah-olah itu adalah pegangan hidupnya.
.
.
.
.
.
”kau egois Kim JoonMyeon!” teriak
Kris pada Suho.
Sore itu
mereka berdua tengah berdebat di dalam mobil yang membawa mereka menuju lokasi
recording radio mereka selanjutnya. Kris meminta izin kepada manajer mereka
untuk membawa mobil pribadinya agar bisa menyelesaikan masalahnya dengan Suho. Suho tersenyum sinis, kedua
tangannya ditangkupkan ke dada.
“Apa kau bilang ge? Aku? Egois?
KAU YANG EGOIS! Kau tidak pernah bisa mengerti perasaanku!”
“oh, jadi
maksudmu aku harus selalu mengerti perasaanmu dan tidak pernah bergaul dengan
orang lain agar kau tidak cemburu?! Begitu? KAU DAN EGOMU YANG MEMUAKKAN ITU
KIM JOON MYEON YANG HARUS DI PERBAIKI!!!” teriak Kris kesal. Ia tidak sadar
sedang menyetir dengan kecepatan di atas rata-rata. Kris sedang emosi dengan
sikap Suho saat ini!
Suho terdiam mendengar bentakkan
Kris. Kris belum penah bersikap kasar seperti ini sebelumnya.
“Gege,kau….......” belum sempat
ucapannya selesai, Kris sudah memotong ucapannya.
“Apa? Apa kau juga mau bilang
bahwa aku tidak seharusnya membentakmu?! Damn Kim Joon Myeon! Ini salahmu! AKU
MUAK DENGAN KEEGOISANMU!”
“Gege, Awas!!!”
Suho berteriak sambil menunjuk ke
arah depan, tapi semuanya terlambat.
.
.
.
.
.
“Kumohon, Kim JoonMyeon. Go!” pinta Kris. Suho masih
terus menggelengkan kepalanya, menolak permintaan Kris.
“Aku tidak mau keluar kalau kau tak keluar!” kata
Suho, air mata semakin membanjiri pipinya yang sudah sembab. “Wo Ai Ni Gege, Wo
Ai ni” Ucapnya sambil terus mengusap pipi Kris. Kepalanya sakit, pandangannya
mengabur.
Suho hampir saja kehilangan kesadarannya ketika
tiba-tiba ia merasa tubuh kecilnya ada yang menarik dari luar. Ternyata regu
penyelamat berhasil menghancurkan pintu sisi kanan tempat kursi penumpang dan
menarik tubuh Suho. Suho berontak.
“tidak.. tidak…” ucapnya lirih. Genggaman eratnya dengan Kris terlepas, Tangannya berusaha meraih Kris kembali, namun regu penyelamat terus menariknya keluar.
“tidak… kumohon jangan….” Pintanya lemah. Kris menatap Suho lemah,
tersenyum.
“TIDAK…. GEGE! TIDAKKK!” Jerit Suho frustasi ketika
regu penyelamat berhasil mengeluarkan seluruh tubuhnya dari dalam mobil,
meninggalkan Kris-nya di dalam sana.
Jantungnya terasa berhenti berdetak. Satu
pemandangan terakhir yang Suho lihat sebelum semuanya menjadi gelap adalah
senyuman Kris dan bibirnya yang mengucapkan ‘WO AI NI KIM JOON MYEON’,
dilanjutkan oleh suara ledakan keras yang Suho yakin akan terus menghantui
sepanjang hidupnya.
baru nemu blog ini .-.
BalasHapusoke aku nangis bacanyaaaa~ ughhh adakah ff krisho lainnya.????
suka banget ff angst, tapi sebenermya lebih suka kalo Suho yang jadi death chara .-. tapi ini bagussss!!!
Hello anonim! aduh terharu ada yang baca ff ini :') hahaha.. terimakasih untuk commentnya.. untuk ff krisho, banyak kok di ffn! coba cari aja deh di google keyword "fanfiction.net krisho" pasti muncul. okay, thanks udah baca ya! keep support krisho! ^^
BalasHapusBaru nemu crita ini , kk nyesek ya
BalasHapusBaru nemu crita ini , kk nyesek ya
BalasHapus