April 18, 2014

[FANFICTION] The Smiling Galaxy has Gone




The Smiling Galaxy has Gone

[remake from: The Smiling Sunshine has Gone cr: fanfiction.net]
Pairing: KrisHo
Genre: Romance / Angst
Disclaimer: this is  a remake fanfic from The Smiling Sunshine has Gone by Kyumilarrabee. The original pairing was ZhouKyu.


The Smiling Galaxy has Gone

Decit suara besi terseret terdengar memekakkan telinga, memecah keheningan senja yang tengah diliputi hujan deras. Sebuah mobil sedan berwarna silver metallic terbalik beberapa kali sebelum akhirnya terhenti setelah menabrak pembatas jalan. Meremukkan segala sesuatu yang terdapat di dalam mobil tersebut.
                Suho membuka matanya. Sekilas tatapan matanya terasa kabur sebelum akhirnya ia bisa melihat dengan lebih jelas. Ditepiskannya airbag yang menghalanginya, berusaha untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas atas apa yang telah terjadi. Kaca depan mobil hancur berantakan. Pintu mobil di sisinya pun juga remuk, memercikkan air hujan dari luar hingga masuk membasahi bagian dalam mobil.
                Suho merasa kepalanya seperti akan pecah, sangat sakit. Dari rasa asin yang ia rasakan saat tetesan air hujan mengenai kepalanya dan mengalir melewati bibirnya, ia tahu, ada luka yang cukup parah di kepalanya akibat serpihan pecahan kaca. Namun, hal tersebut tidak ada apa-apanya dibandingkan saat ia menolehkan kepalanya ke arah kursi pengemudi. Horror langsung memenuhi raut wajahnya.
                Di kursi pengemudi, tubuh Kris tampak terlihat kaku. Kepalanya tertunduk menghantam setir mobil. Airbag malfunction. Jantung Suho terasa berhenti berdetak melihatnya. Dengan tangan yang gemetar, ia mencoba menyentuh tubuh Kris yang terasa sangat dingin.
.
.
.
.
.
“Mereka adalah WuFan, Luhan, Yixing dan Tao. Mereka trainee dari China dan akan bergabung dengan kalian untuk menjadi Sub-Group EXO M. WuFan akan menjadi leader EXO M” kata manajer hyung memperkenalkan keempat member EXO dari China pada para member dari Korea.
Suho hanya tersenyum sekilas kepada Luhan, Yixing, Tao. Tatapannya terhenti pada sosok yang disebut sebagai rekannya sesama leader nanti. Kaki yang panjangnya bermil-mil, dagu yang terkesan keras, bibir yang kecil namun sangat menarik baginya, dan oh senyumnya! Seakan-akan seluruh isi galaksi sedang memperhatikanmu! benar-benar membuat Suho tak sadar bahwa ia sedang menatap Kris lekat-lekat.
“Perkenalkan namaku WuFan, tapi kau bisa memanggilku Kris, mohon bimbingannya” kata si kaki panjang sambil mengulurkan tangan pada Suho.
“A-ah.. Suho! Namaku sebenarnya Kim JoonMyeon, tapi kau bisa memanggilku Suho. Senang berkenalan denganmu” jawab Suho sambil membalas jabatan tangan Kris sambil tersenyum lebar.
Satu yang Suho rasakan, Ia jatuh cinta.
.
.
.
.
.
“Kris…. Gege….” Panggil Suho lirih. Tanganya menyibakkan sedikit rambut blonde Kris. Darah segar terlihat mengucur dari pelipis kanan milik Kris, membuat rambut blonde itu sebagian menjadi berwarna merah. Suho menggigit bibirnya. Matanya terasa panas, siap kapan saja meneteskan air matanya. Hatinya hancur melihat orang yang paling disayanginya terluka seperti itu.
“Gege.. bangun, ge…” ujarnya lagi. Suaranya mulai serak , kalah oleh suara derasnya hujan yang mendera tempat mereka. Dilihatnya tubuh bagian bawah Kris terjepit dashboard mobil dan tidak akan bisa di keluarkan dengan mudah. Suho menjerit tertahan melihatnya. Pandangannya semakin kabur oleh air mata yang menetes satu persatu dari mata indahnya.
Tubuh Kris yang dingin sedikit demi sedikit mulai bergerak. Suho menahan nafasnya. Diraihnya tangan Kris yang terasa dingin ke dadanya. Mata Kris perlahan mulai terbuka, mengerjap beberapa kali, terhalang oleh pekatnya darah yang masih terus mengalir dari pelipisnya.
“Gege….” Panggil suho lagi. Kali ini sambil menghapus air mata yang tengah mengalir di pipinya. Suho tidak ingin terlihat rapuh di hadapan Kris. Ia tak ingin Kris mengkhawatirkannya.
Kris menoleh perlahan pada Suho, mata yang biasanya tajam itu terlihat lemah. Kris merintih pelan, memanggil namanya “Joo-Joon Myeon-ah….”
.
.
.
.
.
“JoonMyeon-aaaahhhh….” Suara berat khas Kris mengusik ketenangan Suho yang sedang membaca buku. Ia merasa sedikit menyesal tidak mengunci pintu kamarnya sebelum membaca buku tadi, namun penyesalannya hilang seketika saat wajah cerah Kris tertampang di hadapannya dengan jarak yang sangat dekat.
“JoonMyeon-ah...” panggil Kris tanpa menghentikan senyum galaksinya ke arah Suho. Suho menghela nafas, menyerah. Bagaimanpun juga, ia tidak bisa bertahan dengan serangan senyum galaksi Kris yang bertubi-tubi.
“ada apa Kris ge…” jawab Suho sambil menutup buku yang sedang ia baca. Ia meletakan bukunya di bawah bantalnya sebelum memusatkan perhatian pada pemuda China-Kanada di hadapannya.
“kau tidak rindu padaku ya selama aku di China? Kita kan sudah sebulan lebih lho tidak bertemu! Aku rindu pada guardian angel kesayangankuuuu…” kata Kris sambil mencubit kedua pipi suho, kekiri dan kanan, gemas.
“aahh.. appo! Ya! Pabo! Sakit Ge pipiku!” kata Suho berusah berontak dari serangan ‘cubit maut’ Kris. “sana cubit pipi bakpau Minseok Hyung! Jangan pipikuuu!” teriaknya sambil terus berusaha melepaskan diri.
“Tidak mau ah! Pipimu lebih enak! Hahahaha… Aku masih ingin mencubit pipi chubbymu ini” jawab Kris sambil tersenyum. Kali ini ditepuknya kedua pipi Suho dengan lembut. Tatapan matanya tajam ke arah mata coklat caramel milik suho.
Keadaan hening sesaat, dengan kedua tangan Kris masih membelai lembut kedua pipi suho.
“I miss you Kim JoonMyeon. I miss you so much” bisik Kris dengan tatapan yang berubah melembut kepada Suho. Sesuai dugaan, kedua pipi Suho merona merah mendengar perkataan Kris.
“I… I… I miss you too, ge. So much” jawab Suho pelan sambil menundukkan wajahnya. Wajahnya kini semerah tomat, membuat senyuman Kris semakin melebar.
“Aaaawwww… lihatlah wajah malu-malu guardian angel kesayanganku ini!” kata Kris sambil menarik Suho ke dalam pelukannya. Suho sempat terkejut dengan pelukan tiba-tiba dari Kris, sebelum akhirnya ia rileks dan balas memeluk lelaki pujaan hatinya tersebut.
Jantung Suho serasa melompat-lompat di dalam rusuknya. Suho memaki dalam hati. Nampaknya ia sudah jatuh semakin dalam akan pesona Kris.
.
.
.
.
.
”Gege! Gege apa kau bisa mendengarku?” Tanya Suho perlahan sambil tetap menggenggam tangan Kris. Suho merasa ia bisa mendengar deru jantungnya mengalahkan derasnya hujan di luar sana. Kris memejamkan matanya selama beberapa saat sebelum membukanya lagi.
“Joon….. sa… kit….” Ucapnya lemah.
Air mata Suho jatuh, pertahanannya roboh. Hatinya remuk melihat orang yang amat ia cintai meregang nyawa di hadapannya.
“Ge.. Gege.. kau harus bertahan, Ge!” suara serak Suho terdengar sangat putus asa. Dengan tenaga yang tersisa ia bergeser dari tempat duduknya mendekat ke kursi pengemudi dimana Kris sedang mempertahankan nyawanya saat ini. Dilepaskannya genggaman tangan mereka, digantikannya dengan pelukan. Suho meletakan kepala Kris secara perlahan ke dadanya. Tangannya gemetar hebat ketika membelai rambut Kris yang sebagian tengah lengket karena darah  yang mengalir dari pelipisnya.
Kris terbatuk, “JoonMyeon-ah.. mi.. mian…”
“Mianhae.... jeongmal mianhae. A-aku.. minta.. ma.. uhuk!” ucapan Kris terpotong ketika ia tersedak dan mengeluarkan darah dari dalam tenggorokannya.
Mata Suho terbelalak ngeri, ia semakin mengeratkan pelukannya pada Kris.
“ssst.. sudah ge, ssst.. jangan bicara lagi. Semuanya akan baik-baik saja” Kata Suho dengan air mata yang semakin deras. Sumpah demi Tuhan, Suho tidak ingin menangis di hadapan Kris. Kris pernah berkata bahwa ia sangat benci wajah Suho yang menangis, karena itu Kris berjanji tidak akan pernah membuat Suho menangis lagi, kecuali menangis bahagia.
Kris memalingkan wajahnya perlahan ke arah  Suho. Dikecupnya bibir Suho dengan pelan, lembut dan lama. Suho memejamkan matanya, mencoba menikmati ciuman Kris. Ditumpahkannya semua perasaannya melalui ciuman itu, ketakukan, kekhawatiran, kemarahan, kasih sayang, cinta, semua perasaannya saat ini.
Mata Suho terbuka saat ia merasakan tetesan di lehernya, di tatapnya mata Kris yang sinarnya tengah meredup. Air mata itu, air mata Kris. Mata yang biasanya tajam bagai mata elang itu, kini tengah menangis. Suho dapat merasakan bahwa nafas kekasihnya terdengar semakin memendek.
“ Wo ai.. ni.. Kim.. JoonMyeon..”
.
.
.
.
.
“Wo Ai Ni, Kim JoonMyeon!” seru lelaki bertubuh jangkung itu kepada Suho. Tubuh Suho yang sedang membaca buku tentang psikologi di kamarnya itu seketika membeku. Ia menoleh ke arah Kris yang sedang berdiri di dekat pintu masuk kamarnya. Keduanya tak mengatakan sepatah kata pun selama sesaat saling bertukar pandang.
“yeah, you right, you must be joking Ge!” kata Suho sambil kembali melanjutkan aktivitas membacanya.
“mmm.. saranghaeyo” kata Kris mencoba lagi.
“Ge, ini tidak lucu.” Balas Suho datar, mencoba menyembunyikan degup jantungnya yang berdebar cepat.
Kris menghela nafas, melangkahkan kaki panjangnya masuk ke dalam kamar Suho dan duduk di sebelahnya. Ia meraih pipi Suho dan menangkupnya dengan kedua telapak tangannya,
“Aku serius Kim JoonMyeon, Wo Ai Ni” tatap matanya lekat.
“Ge, aku tinju kau jika masih saja bercanda” Jawab Suho masih tak percaya.
Kris mengerang frustasi. Dilepaskannya tangannya dari pipi Suho, dicengkeramnya bahu Suho.
“Aku suka padamu Kim JoonMyeon, dari awal pertemuan kita. Aku merasa nyaman bersamamu. Aku ingin terus bersamamu. Menghabiskan sisa waktu hidupku, sakarang maupun nanti hanya bersamamu.” Kris berhenti sebentar untuk mengambil nafas,
“Cao Kim JoonMyeon, maukah kau menjadi kekasihku? Wo Ai Ni Cao Kim Joon Myeon. Wo Ai Zhe Ni Dao Yong Yuan.” Lanjut Kris yakin.
Suho kehabisan kata-kata “Ge. Aku…”
“please say yes..” kata Kris dengan tatapan memohon.
“ye… yes.. Gege. Wo Ye Ai..........”
Belum sempat Suho menyelesaikan kata-katanya, Kris sudah memotong jarak di antara mereka dengan ciuman lembutnya. Mulai saat itu, mereka berjanji dalam hati masing-masing untuk saling melindungi dan menjaga perasaan masing-masing.
.
.
.
.
.
“ Wo Ye Ai Ni, Gege. Kumohon, bertahanlah!” jawab Suho panik, mencoba menggoncangkan tubuh Kris agar tetap terjaga.
Sayup-sayup Suho dapat mendengar sirine ambulans mendekat ke arah mereka. Tanpa Suho sadari, mobil mereka kini tengah dikerumuni oleh beberapa orang yang tengah mencoba menolong mereka. Sialnya, karena dahsyatnya hantaman  tadi, membuat pintu dikedua sisi macet dan sulit dibuka.
Pandangan Suho kembali beralih ke Kris. Ia tidak menghiraukan teriakan di luar yang menyuruhnya untuk segera keluar dari dalam mobil. Kata-kata seperti ‘tangki bensin yang bocor’ dan ’Ancaman ledakan’ sama sekali tidak didengarkannya.
“Go! JoonMyeon-ah, Go!” pinta Kris lemah. Ternyata ia masih bisa mendengarkan teriakan orang-orang di luar sana yang memperingatkan akan bahaya ledakan. Ia mencoba melepaskan pelukan suho dan mendorongnya keluar.
“No, Ge!” teriak Suho frustasi. Ia malah semakin mengeratkan pelukannya pada tubuh Kris., menolak untuk dilepaskan. Air matanya semakin deras.
“aku mohon joonmyeon-ah.. keluarlah…” kata Kris semakin lemah. Suho menggelengkan kepalanya kuat-kuat. Ia lebih baik mati bersama daripada harus meninggalkan Kris sendirian di dalam sini.
“Kumohon Gege. Kali ini biarkanlah aku bersikap egois” jawab Suho pelan. Dieratkan pelukannya, dibenamkan wajahnya ke dada bidang milik Kris seolah-olah itu adalah pegangan hidupnya.
.
.
.
.
.
”kau egois Kim JoonMyeon!” teriak Kris pada Suho.
Sore itu mereka berdua tengah berdebat di dalam mobil yang membawa mereka menuju lokasi recording radio mereka selanjutnya. Kris meminta izin kepada manajer mereka untuk membawa mobil pribadinya agar bisa menyelesaikan masalahnya dengan Suho.Suho tersenyum sinis, kedua tangannya ditangkupkan ke dada.
“Apa kau bilang ge? Aku? Egois? KAU YANG EGOIS! Kau tidak pernah bisa mengerti perasaanku!”
“oh, jadi maksudmu aku harus selalu mengerti perasaanmu dan tidak pernah bergaul dengan orang lain agar kau tidak cemburu?! Begitu? KAU DAN EGOMU YANG MEMUAKKAN ITU KIM JOON MYEON YANG HARUS DI PERBAIKI!!!” teriak Kris kesal. Ia tidak sadar sedang menyetir dengan kecepatan di atas rata-rata. Kris sedang emosi dengan sikap Suho saat ini!
Suho terdiam mendengar bentakkan Kris. Kris belum penah bersikap kasar seperti ini sebelumnya.
“Gege,kau….......” belum sempat ucapannya selesai, Kris sudah memotong ucapannya.
“Apa? Apa kau juga mau bilang bahwa aku tidak seharusnya membentakmu?! Damn Kim Joon Myeon! Ini salahmu! AKU MUAK DENGAN KEEGOISANMU!”
“Gege, Awas!!!”
Suho berteriak sambil menunjuk ke arah depan, tapi semuanya terlambat.
.
.
.
.
.
“Kumohon, Kim JoonMyeon. Go!” pinta Kris. Suho masih terus menggelengkan kepalanya, menolak permintaan Kris.
“Aku tidak mau keluar kalau kau tak keluar!” kata Suho, air mata semakin membanjiri pipinya yang sudah sembab. “Wo Ai Ni Gege, Wo Ai ni” Ucapnya sambil terus mengusap pipi Kris. Kepalanya sakit, pandangannya mengabur.
Suho hampir saja kehilangan kesadarannya ketika tiba-tiba ia merasa tubuh kecilnya ada yang menarik dari luar. Ternyata regu penyelamat berhasil menghancurkan pintu sisi kanan tempat kursi penumpang dan menarik tubuh Suho. Suho berontak.
“tidak.. tidak…” ucapnya lirih. Genggaman eratnya dengan Kris terlepas, Tangannya berusaha meraih Kris kembali, namun regu penyelamat terus menariknya keluar.
“tidak… kumohon jangan….” Pintanya lemah. Kris menatap Suho lemah, tersenyum.
“TIDAK…. GEGE! TIDAKKK!” Jerit Suho frustasi ketika regu penyelamat berhasil mengeluarkan seluruh tubuhnya dari dalam mobil, meninggalkan Kris-nya di dalam sana.
Jantungnya terasa berhenti berdetak. Satu pemandangan terakhir yang Suho lihat sebelum semuanya menjadi gelap adalah senyuman Kris dan bibirnya yang mengucapkan ‘WO AI NI KIM JOON MYEON’, dilanjutkan oleh suara ledakan keras yang Suho yakin akan terus menghantui sepanjang hidupnya.


4 komentar:

  1. baru nemu blog ini .-.
    oke aku nangis bacanyaaaa~ ughhh adakah ff krisho lainnya.????
    suka banget ff angst, tapi sebenermya lebih suka kalo Suho yang jadi death chara .-. tapi ini bagussss!!!

    BalasHapus
  2. Hello anonim! aduh terharu ada yang baca ff ini :') hahaha.. terimakasih untuk commentnya.. untuk ff krisho, banyak kok di ffn! coba cari aja deh di google keyword "fanfiction.net krisho" pasti muncul. okay, thanks udah baca ya! keep support krisho! ^^

    BalasHapus
  3. Baru nemu crita ini , kk nyesek ya

    BalasHapus
  4. Baru nemu crita ini , kk nyesek ya

    BalasHapus