Nah, kalau yang ini adalah
jawaban dari kuis 1 mata kuliah Pengantar Linguistik Umum. Silahkan dibaca ya…
KUIS 1
JELASKAN :
1.
Langue, langage, dan
parole
Langue adalah suatu bahasa tertentu, misalnya bahasa
Inggris, bahasa Jawa, atau bahasa Prancis. Langue mengacu pada suatu
sistem bahasa tertentu, bersifat abstrak. Sedangkan Langange adalah
bahasa secara umum, yaitu semua bahasa yang digunakan oleh manusia, mengacu
pada sistem bahasa manusia secara umum; jadi sifatnya paling abstrak. Parole
adalah wujud bahasa yang konkret, yang diucapkan anggota masyarakat dalam
kegiatan sehari-hari.
2.
Tahap-tahap keilmuan
dalam linguistik
1.)
Tahap spekulasi :
kesimpulan dibuat tanpa didukung oleh bukti-bukti empiris dan dilaksanakan
tanpa menggunakan prosedur-prosedur tertentu. Contoh dari tindakan spekulatif
yaitu, orang pada zaman dahulu mengatakan bahwa matahari berputar mengelilingi
bumi, alasannya karena mereka melihat matahari setiap pagi terbit disebelah
timur dan terbenam pada sore hari disebelah barat.
2.)
Tahap observasi dan
klasifikasi : mengumpulkan dan menggolongkan segala fakta bahasa dengan teliti
tanpa member teori atau kesimpulan apa pun.
3.)
Tahap adanya
perumusan teori : berusaha memahami masalah-masalah dasar dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan
mengenai masalah-masalah berdasarkan data empiris yang dikumpulkan. Misalnya
seorang pakar ingin mengetahui bagaimana susunan kata dalam kalimat
bahasa-bahasa yang ada di dunia ini. Dia menemukan bahwa verba atau kata kerja
dalam bahasa Jepang terletak pada akhir kalimat. Lalu, hal yang sama
ditemukannya juga dalam bahasa Turki. Dengan data ini dia dapat menarik
kesimpulan bahwa posisi kata kerja atau verba pada bahasa-bahasa di dunia
terletak pada akhir kalimat.
3.
Subdisiplin
linguistik
Subdidiplin linguistik dibagi berdasarkan:
a.
Objek kajiannya
adalah bahasa pada umumnya atau bahasa tertentu
Linguistik umum adalah linguistik yang berusaha
mengkaji kaidah-kaidah secara umum. Sedangkan linguistik khusus berusaha
mengkaji kaidah-kaidah bahasa yang berlaku pada bahasa tertentu, misalnya
bahasa Indonesia, bahasa Jepang, bahasa Korea.
b.
Objek kajiannya
adalah bahasa pada masa tertentu atau bahasa sepanjang masa
Linguistik sinkronik (linguistik deskriptif)
berupaya mendeskripsikan bahasa secara apa adanya pada suatu masa tertentu.
Linguistik diakronik (linguistik historis) berupaya mengkaji bahasa pada masa
yang tidak terbatas; bisa sejak awal kelahiran bahasa itu sampai zaman punahnya
bahasa tersebut, atau sampai zaman sekarang.
c.
Objek kajiannya
adalah struktur internal bahasa itu atau bahasa itu dalam kaitannya dengan
berbagai faktor di luar bahasa
Linguistik mikro mengarahkan kajiannya pada
struktur internal suatu bahasa tertentu atau struktur internal suatu internal
bahasa pada umumnya. Subdisiplin dalam linguistik mikro yaitu, linguistic
fonologi, morfologi, sintaksis, semantik, dan leksikologi. Sedangkan linguistik
makro, yang menyelidiki bahasa dalam kaitannya dengan faktor-faktor di luar
bahasa, lebih banyak membahas faktor luar bahasanyaitu daripada struktur
internal bahasa. Subdisiplin dalam linguistik makro yaitu, sosiolinguistik,
psikolinguistik, antropolinguistik, etnolinguistik, stilistika, fiologi,
dialektologi, filsafat bahasa, dan neurolonguistik.
d.
Tujuan
pengkajiannya apakah untuk keperluan teori belaka atau untuk tujuan terapan.
linguistik teoretis berusaha mengadakan
penyelidikan terhadap bahasa atau terhadap hubungan bahasa dengan faktor-faktor
yang berada di luar bahasa hanya untuk menemukan kaidah-kaidah yang berlaku
dalam objek kajiannya itu. Linguistik terapan berusaha mengadakan penyelidikan
terhadap bahasa atau hubungan bahasa dengan faktor-faktor di luar bahasa untuk
kepentingan memecahkan masalah-masalah praktis di dalam masyarakat.
e.
Teori atau
aliran yang digunakan untuk menganalisis obyeknya
Bidang sejarah linguistik ini berusaha
menyelidiki perkembangan seluk beluk ilmu linguistik dari masa ke masa, serta mempelajari
pengaruh ilmu-ilmu lain, dan pengaruh pelbagai pranata masyarakat terhadap
linguitik sepanjang masa.
4.
Manfaat Linguistik
·
Bagi linguis : membantu dalam menyelesaikan dan
melaksanakan
tugasnya.
·
Bagi peneliti,
kritikus : membantu dalam memahami karya-karya sastra dengan lebih baik.
·
Bagi guru : pengetahuan bahasa sangat penting,
mulai dari subdisiplin fonologi, morfologi, sintaksis, semantic, leksikologi,
dan pengetahuan mengenai hubungan bahasa dengan kemasyarakatan dan kebudayaan.
·
Bagi politikus : harus menguasai bahasa secara
lisan dengan baik.
5.
Hakikat Bahasa
a.
Bahasa sebagai sistem
: bahasa terdiri dari unsur-unsur atau komponen-komponen yang secara teratur
tersusun menurut pola tertentu, membentuk suatu kesatuan.
b.
Bahasa sebagai
lambang : lambang-lambang bahasa diwujudkan dalam bentuk bunyi yang berupa
satuan-satuan bahasa, seperti kata atau gabungan kata.
c.
Bahasa adalah bunyi :
sistem bahasa itu berupa lambang yang wujudnya berupa bunyi.
d.
Bahasa itu Bermakna :
bentuk-bentuk bunyi yang tidak bermakna dalam bahasa apapun, bukanlah bahasa,
sebab fungsi bahasa adalah menyampaikan pesan, konsep, ide, atau pemikiran.
e.
Bahasa itu Arbitrer :
tidak ada hubungan wajib antara lambang bahasa dengan konsep atau pengertian
yang dimaksud oleh lambang tersebut.
f.
Bahasa itu
Konvensional : semua anggota masyarakat bahasa itu mematuhi konvensi bahwa
lambang tertentu itu digunakan untuk mewakili konsep yang diwakilinya.
6.
Bahasa dan Budaya
Dalam sejarah
linguistik ada suatu hipotesis yang sangat terkenal mengenai hubungan bahasa
dan kebudayaan (hipotesis Sapir-Whorf). Mereka menyatakan bahwa bahasa
mempengaruhi kebudayaan. Bahasa itu mempengaruhi cara berpikir dan bertindak
anggota masyarakat penuturnya.
7.
Klasifikasi bahasa
a.
Klasifikasi genetis :
suatu bahasa berasal atau diturunkan dari bahasa yang lebih tua. Suatu bahasa
proto (bahasa semula) akan pecah dan menurunkan dua bahasa atau lebih.
b.
Klasifikasi tipologis
: klasifikasi yang dilakukan berdasarkan kesamaan tipe atau tipe-tipe yang
terdapat dalam sejumlah bahasa. Klasifikasi ini dapat dilakukan pada semua
tataran bahasa.
c.
Klasifikasi areal :
klasifikasi yang dilakukan berdasarkan adanya hubungan timbal balik antara
bahasa yang satu dengan bahasa yang lain dalam suatu wilayah, tanpa
memperhatikan apakah bahasa itu berkerabat secara genetik atau tidak.
d.
Klasifikasi
sosiolinguistik : klasifikasi yang dilakukan berdasarkan hubungan-hubungan
antara bahasa dengan faktor-faktor yang berlaku dalam masyarakat; status,
fungsi, penilaian yang diberikan masyarakat terhadap bahasa itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar