Desember 20, 2013

[kuis 1] mata kuliah Pengantar Linguistik Umum

Nah, kalau yang ini adalah jawaban dari kuis 1 mata kuliah Pengantar Linguistik Umum. Silahkan dibaca ya…

KUIS 1
JELASKAN :
1.      Langue, langage, dan parole
Langue adalah suatu bahasa tertentu, misalnya bahasa Inggris, bahasa Jawa, atau bahasa Prancis. Langue mengacu pada suatu sistem bahasa tertentu, bersifat abstrak. Sedangkan Langange adalah bahasa secara umum, yaitu semua bahasa yang digunakan oleh manusia, mengacu pada sistem bahasa manusia secara umum; jadi sifatnya paling abstrak. Parole adalah wujud bahasa yang konkret, yang diucapkan anggota masyarakat dalam kegiatan sehari-hari.

2.      Tahap-tahap keilmuan dalam linguistik
1.)    Tahap spekulasi : kesimpulan dibuat tanpa didukung oleh bukti-bukti empiris dan dilaksanakan tanpa menggunakan prosedur-prosedur tertentu. Contoh dari tindakan spekulatif yaitu, orang pada zaman dahulu mengatakan bahwa matahari berputar mengelilingi bumi, alasannya karena mereka melihat matahari setiap pagi terbit disebelah timur dan terbenam pada sore hari disebelah barat.
2.)    Tahap observasi dan klasifikasi : mengumpulkan dan menggolongkan segala fakta bahasa dengan teliti tanpa member teori atau kesimpulan apa pun.
3.)    Tahap adanya perumusan teori : berusaha memahami masalah-masalah dasar dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan mengenai masalah-masalah berdasarkan data empiris yang dikumpulkan. Misalnya seorang pakar ingin mengetahui bagaimana susunan kata dalam kalimat bahasa-bahasa yang ada di dunia ini. Dia menemukan bahwa verba atau kata kerja dalam bahasa Jepang terletak pada akhir kalimat. Lalu, hal yang sama ditemukannya juga dalam bahasa Turki. Dengan data ini dia dapat menarik kesimpulan bahwa posisi kata kerja atau verba pada bahasa-bahasa di dunia terletak pada akhir kalimat.

3.      Subdisiplin linguistik
Subdidiplin linguistik dibagi berdasarkan:
a.      Objek kajiannya adalah bahasa pada umumnya atau bahasa tertentu
Linguistik umum adalah linguistik yang berusaha mengkaji kaidah-kaidah secara umum. Sedangkan linguistik khusus berusaha mengkaji kaidah-kaidah bahasa yang berlaku pada bahasa tertentu, misalnya bahasa Indonesia, bahasa Jepang, bahasa Korea.
b.      Objek kajiannya adalah bahasa pada masa tertentu atau bahasa sepanjang masa
Linguistik sinkronik (linguistik deskriptif) berupaya mendeskripsikan bahasa secara apa adanya pada suatu masa tertentu. Linguistik diakronik (linguistik historis) berupaya mengkaji bahasa pada masa yang tidak terbatas; bisa sejak awal kelahiran bahasa itu sampai zaman punahnya bahasa tersebut, atau sampai zaman sekarang.
c.       Objek kajiannya adalah struktur internal bahasa itu atau bahasa itu dalam kaitannya dengan berbagai faktor di luar bahasa
Linguistik mikro mengarahkan kajiannya pada struktur internal suatu bahasa tertentu atau struktur internal suatu internal bahasa pada umumnya. Subdisiplin dalam linguistik mikro yaitu, linguistic fonologi, morfologi, sintaksis, semantik, dan leksikologi. Sedangkan linguistik makro, yang menyelidiki bahasa dalam kaitannya dengan faktor-faktor di luar bahasa, lebih banyak membahas faktor luar bahasanyaitu daripada struktur internal bahasa. Subdisiplin dalam linguistik makro yaitu, sosiolinguistik, psikolinguistik, antropolinguistik, etnolinguistik, stilistika, fiologi, dialektologi, filsafat bahasa, dan neurolonguistik.
d.      Tujuan pengkajiannya apakah untuk keperluan teori belaka atau untuk tujuan terapan.
linguistik teoretis berusaha mengadakan penyelidikan terhadap bahasa atau terhadap hubungan bahasa dengan faktor-faktor yang berada di luar bahasa hanya untuk menemukan kaidah-kaidah yang berlaku dalam objek kajiannya itu. Linguistik terapan berusaha mengadakan penyelidikan terhadap bahasa atau hubungan bahasa dengan faktor-faktor di luar bahasa untuk kepentingan memecahkan masalah-masalah praktis di dalam masyarakat.
e.      Teori atau aliran yang digunakan untuk menganalisis obyeknya
Bidang sejarah linguistik ini berusaha menyelidiki perkembangan seluk beluk ilmu linguistik dari masa ke masa, serta mempelajari pengaruh ilmu-ilmu lain, dan pengaruh pelbagai pranata masyarakat terhadap linguitik sepanjang masa.

4.      Manfaat Linguistik
·        Bagi linguis    : membantu dalam menyelesaikan dan melaksanakan
tugasnya.
·        Bagi peneliti, kritikus : membantu dalam memahami karya-karya sastra dengan lebih baik.
·        Bagi guru        : pengetahuan bahasa sangat penting, mulai dari subdisiplin fonologi, morfologi, sintaksis, semantic, leksikologi, dan pengetahuan mengenai hubungan bahasa dengan kemasyarakatan dan kebudayaan.
·        Bagi politikus             : harus menguasai bahasa secara lisan dengan baik.

5.      Hakikat Bahasa
a.      Bahasa sebagai sistem : bahasa terdiri dari unsur-unsur atau komponen-komponen yang secara teratur tersusun menurut pola tertentu, membentuk suatu kesatuan.
b.      Bahasa sebagai lambang : lambang-lambang bahasa diwujudkan dalam bentuk bunyi yang berupa satuan-satuan bahasa, seperti kata atau gabungan kata.
c.       Bahasa adalah bunyi : sistem bahasa itu berupa lambang yang wujudnya berupa bunyi.
d.      Bahasa itu Bermakna : bentuk-bentuk bunyi yang tidak bermakna dalam bahasa apapun, bukanlah bahasa, sebab fungsi bahasa adalah menyampaikan pesan, konsep, ide, atau pemikiran.
e.      Bahasa itu Arbitrer : tidak ada hubungan wajib antara lambang bahasa dengan konsep atau pengertian yang dimaksud oleh lambang tersebut.
f.        Bahasa itu Konvensional : semua anggota masyarakat bahasa itu mematuhi konvensi bahwa lambang tertentu itu digunakan untuk mewakili konsep yang diwakilinya.

6.      Bahasa dan Budaya
Dalam sejarah linguistik ada suatu hipotesis yang sangat terkenal mengenai hubungan bahasa dan kebudayaan (hipotesis Sapir-Whorf). Mereka menyatakan bahwa bahasa mempengaruhi kebudayaan. Bahasa itu mempengaruhi cara berpikir dan bertindak anggota masyarakat penuturnya.

7.      Klasifikasi bahasa
a.      Klasifikasi genetis : suatu bahasa berasal atau diturunkan dari bahasa yang lebih tua. Suatu bahasa proto (bahasa semula) akan pecah dan menurunkan dua bahasa atau lebih.
b.      Klasifikasi tipologis : klasifikasi yang dilakukan berdasarkan kesamaan tipe atau tipe-tipe yang terdapat dalam sejumlah bahasa. Klasifikasi ini dapat dilakukan pada semua tataran bahasa.
c.       Klasifikasi areal : klasifikasi yang dilakukan berdasarkan adanya hubungan timbal balik antara bahasa yang satu dengan bahasa yang lain dalam suatu wilayah, tanpa memperhatikan apakah bahasa itu berkerabat secara genetik atau tidak.
d.      Klasifikasi sosiolinguistik : klasifikasi yang dilakukan berdasarkan hubungan-hubungan antara bahasa dengan faktor-faktor yang berlaku dalam masyarakat; status, fungsi, penilaian yang diberikan masyarakat terhadap bahasa itu.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar