EXO - Kai / Kim Jongin [OOC]
dan cast yang akan bermunculan di chapter berikutnya.
Genre : Angst, Drama, Romance
Rate : T
Chapter 1
[Jessica POV]
Aku sedang mengetik tugas akhir semesterku di kamar, saat ku lirik jam sudah menunjukan pukul 11 malam.
Ku nyalakan layar handphoneku sebentar, hanya untuk mengecheck apakah ada kabar
darinya. Begitu layar handphoneku menyala, kulirik bagian kiri atas handphoneku
apakah ada notif pesan singkat, telepon, email, ataupun sekedar chat darinya,
tapi nihil.
Ku matikan laptopku,
ku taruh handphoneku dipinggir tempat tidurku, lalu kubaringkan tubuhku untuk
beristirahat sejenak sambil menatap langit – langit kamarku. Otakku sibuk
berfikir, antara tugasku yang harus segera selesai, biaya kuliah yang belum
lunas, beberapa anggota geng dikampusku yang tidak suka denganku dan selalu
berusaha memfitnahku, dan dia yang lagi – lagi tak ada kabar. Kuputuskan untuk
mengirim pesan singkat kepadanya sebelum aku tidur,
‘good night Jongin ^^ sweet dream, sleep tight’
********************
Pagi hari, aku
terbangun karena bunyi alarm di handphoneku. Ku raba pinggir tempat tidurku
dengan mata yang belum terbuka sepenuhnya. Ku matikan alarm di handphoneku dan
lagi – lagi aku mengecheck apakah ada kabar darinya. Kulihat 1 notif e-mail,
segera kubuka. Tapi aku harus menahan kecewa, itu hanyalah email dari temanku.
Oh ayolah Sica, mungkin ia belum bangun tidur, atau ia sudah bangun tapi
terlalu sibuk untuk memegang handphonenya. Kuputuskan untuk mandi dan bersiap –
siap ke kampus.
Selesai mandi, lagi – lagi aku mengecheck handphoneku, kosong. Kosong! Hhh….. ku tarik nafas dalam. Ya, dia pasti sibuk. Lalu kuputuskan untuk menyapanya duluan lagi hari ini.
‘good morning Jongin ^^ have a nice day… don’t skip your breakfast! Okay?’
******************
Jam terasa begitu
lambat selama di kelas, mata pelajaran kuliah mulai terasa membosankan.
Untungnya, jam pulang telah tiba. Aku pun melangkahkan kakiku pulang. Tak ingin
berlama lama di kampus, karena aku memang bukanlah gadis yang senang berada
ditengah keramaian dan berkumpul dengan gadis – gadis lain, membicarakan
tentang trend fashion terbaru, café yang murah dan enak, gossip artis
international terbaru, ataupun menggosipkan mahasiswa lain. Aku selalu menjadi
mahasiswi yang pulang duluan.
******************
Kulangkahkan kakiku
berjalan melewati pertokoan ditengah kota. Deretan toko berjajar memajang
barang mereka dan saling bersaing satu sama lain. Kueratkan jaketku, dan
memasukkan telapak tanganku kedalam saku mantelku. Udara mulai terasa dingin.
Sepertinya salju pertama akan segera turun. Aku melewati restaurant Jepang,
aroma masakan khas Jepang tercium semerbak. Aku jadi ingat saat kencanku
dengannya waktu awal hubungan kami dulu. Dia suka makanan Jepang, akupun
begitu.
Aku melewati toko
kaset dan dvd. Kami maniak film barat. Terutama dia. Kami suka mengoleksi dvd
film barat dan menontonnya bersama di akhir pekan. Saat akhir pekan aku akan
kerumahnya, atau dia datang ke apartment kecilku untuk menonton film bersama.
Hanya sekedar menonton. Kami masih bisa menahan nafsu masing – masing.
Aku berjalan lagi
melewati taman kota yang tampak sepi, karena pasti anak – anak dilarang oleh
orang tua mereka keluar pada cuaca sedingin ini. Kulihat kursi taman yang
kosong. Aku tersenyum kecil.
‘Kita pernah duduk dan mengobrol disana’.
Aku berkata dalam hati. Taman, tempat kencan favorit aku dan dia. Duduk di kursi taman saat malam sambil menatap bintang. Aku menyenderkan kepalaku di bahunya. Tangan kirinya merangkul pinggangku erat dari belakang. Hhhh… betapa aku merindukan kencan bersamanya.
‘Kita pernah duduk dan mengobrol disana’.
Aku berkata dalam hati. Taman, tempat kencan favorit aku dan dia. Duduk di kursi taman saat malam sambil menatap bintang. Aku menyenderkan kepalaku di bahunya. Tangan kirinya merangkul pinggangku erat dari belakang. Hhhh… betapa aku merindukan kencan bersamanya.
Akhirnya aku sampai
didepan pintu apartment kecilku. Tempat ini bukan tidak memiliki kenangan,
salah! Tempat ini pun memiliki banyak kenangan lebih dari tempat – tempat
lainnya. Dari mulai saat dia mengantarku pulang lalu mengecup keningku sekilas
sebelum ia pulang, di depan pintu rumahku. Ruang tamu yang merangkap ruang tv,
tempat aku dan dia menonton film bersama. Sofa yang ukurannya pas untuk di
duduki oleh dua orang, tempat kami duduk mengobrol dan bercanda dan saling
menggoda satu sama lain.
Ruang makan dan dapur, saat aku kehabisan bahan makanan ataupun malas memasak dan membeli makanan, atau sifat pelupaku kambuh dan tidak makan seharian karena terlalu sibuk dengan laptopku, lalu dia datang membawakan makanan dan mengatakan
‘kamu harus makan, kesehatan kamu lebih penting daripada kesehatanku. Aku namja, fisikku lebih kuat’.
Lalu kamarku. Aku ingat saat aku sakit dan dia rela menerobos hujan deras hanya karena khawatir dengan keadaanku. Saat aku demam dan dia menemaniku yang tidak bisa tidur dan mencium keningku dan dia bilang
‘aku sudah datang, ayo tidurlah… aku akan menemanimu. Aku janji akan ada disampingmu saat kau terbangun nanti’
‘tessss.. tesss..’
Airmata mulai terasa mengalir di pipiku.
Airmata mulai terasa mengalir di pipiku.
‘hiksss…hikssss..’
aku tak bisa menahan tangisku lagi.
aku tak bisa menahan tangisku lagi.
Badanku yang bersandar di dinding ruang tamu apartmentku merosot jatuh kebawah. Kubenamkan wajahku di sela – sela kedua lututku yang ku tekuk.
‘baby…. Aku tak
tahan lagi………’
kata – kata itu meluncur keluar dengan lirih dari bibirku yang bergetar menahan isak tangisku.
kata – kata itu meluncur keluar dengan lirih dari bibirku yang bergetar menahan isak tangisku.
Hampir dua bulan dia
tidak memberiku kabar. Setiap pesan singkat, email dan teleponku tak ada respon
ataupun balasan darinya! Kenapa?! Apakah aku melakukan kesalahan yang fatal
kepadanya?! Apakah pernah ada perkataanku yang tidak pantas kuucapkan
kepadanya?! Apa salahku!
Ataukah…..
Dia
sudah…………………………..bosan? jenuh?
Apakah dia sudah jenuh
kepadaku dan menemukan gadis yang lebih menarik?
Hahahahaha….. aku
hanya tertawa hambar pada pikiranku. Kugigit bibirku menahan tangisanku yang
akan pecah lagi. Aku merasa dadaku sesak. Sangat sesak. Sakit dan sesak.
Apakah kau pernah merasa sangat merindukan seseorang sampai rasanya
seluruh tubuhmu sakit bila mengingat kau tidak bisa bertemu dengannya?
*****************************
TBC
what happen with Kai?? the answer is in chapter 2!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar