Nah! Kalau ini adalah
latihan opsional, boleh dikerjakan boleh tidak. Tapi karena saya rajin, jadi
saya kerjakan xD hahahaha.. masih dari mata kuliah yang sama PENGANTAR
LINGUISTIK UMUM.
PELATIHAN 1
(OPSIONAL)
(2.1)
2. Hipotesis adalah pernyataan tentative
yang merupakan dugaan mengenai apa saja yang sedang kita amati dalam usaha
untuk memahaminya. Hipotesis dapat diturunkan dari teori yang berkaitan dengan
masalah yang akan kita teliti.
3. Metode
induktif, data khusus mula-mula dikumpulkan lalu dari data-data khusus itu
ditarik sebuah kesimpulan umum. Cara kerja induktif adalah penarikan kesimpulan
yang bertitik tolak dari data-data konkret menuju pada kesimpulan umum. Cara
kerja induktif ini diterapkan apabila belum ada knowledge yang devinitif
untuk memecahkan suatu persoalan. Cara ini bertujuan untuk menarik rumus umum (general)
dari kejadian-kejadian yang bersifat khusus dan spesifik atau dari
pengamatan-pengamatan empiris ini akan tepat jika diterapkan pada persoalan
pengolahan data statistik, stokastik, dan perasoalan-persoalan lain yang
membutuhkan pengolahan data yang berasal dari hasil pengamatan empiris (aposteriori).
Sedangkan
metode deduktif yakni, dari data yang dikumpulkan kemudian ditarik sebuah
kesimpulan khusus. Cara kerja deduktif adalah cara kerja yang berlawanan dengan
cara kerja induktif. Cara kerja
deduktif ini berusaha menarik kesimpulan
dari pernyataan yang bersifat umum menjadi pernyataan khusus yang lebih
speifik. Akal (rasio) ide dan logika sangat berpengaruh pada penarikan
kesimpuan secara deduktif (apriori).
4. Data empiris
adalah data yang nyata ada, yang didapat dari alam yang wujudnya dapat
diobservasi. Contohnya, seorang pakar ingin mengetahui bagaimana susunan kata
dalam kalimat bahasa-bahasa yang ada di dunia. Dia menemukan bahwa verba atau
kata kerja dalam bahasa Jepang terletak pada akhir kalimat. Dengan data ini Ia
dapat menarik kesimpulan bahwa posisi kata kerja atau verba pada bahasa Jepang
terletak pada akhir kalimat.
5. Sebagai ilmu
empiris linguistik berusaha mencari keteraturan atau kaidah-kaidah yang hakiki
dari bahasa yang ditelitinya. Karena itu, linguistik sering juga disebut
sebagai ilmu nomotetik. Kemudian sesuai
dengan predikat keilmiahan yang disandangnya linguistik tidak pernah berhenti
pada satu titik kesimpulan; tetapi akan terus menyempurnakan kesimpulan
tersebut berdasarkan data empiris selanjutnya.
(2.2)
1. setiap disiplin ilmu biasanya dibagi atas
bidang-bidang bawahan (subdisiplin) atau cabang-cabang berkenaan dengan adanya
hubungan disiplin itu dengan masalah-masalah lain. Pembagian atau pencabangan
itu diadakan tentunya karena objek yang menjadi kajian disiplin ilmu itu sangat
luas atau menjadi luas karena perkembangan dunia ilmu. Pembagian subdisiplin
ini tentu akan memudahkan seseorang untuk mempelajari suatu ilmu.
2. Mengkaji bahasa pada masa yang
terbatas. Misalnya, mengkaji bahasa Indonesia pada tahun 20-an, bahasa Jawa
dewasa ini, atau juga bahasa Inggris pada zaman William Shakespeare. Studi
linguistik singkronik ini biasa disebut juga linguistik deskriptif karena
berupaya mendeskripsikan bahasa apa adanya pada suatu masa tertentu. Sedangkan
linguistik diakronik berupaya mengkaji bahasa pada masa yang tidak terbatas;
bisa sejak awal kelahiran bahasa itu sampai zaman punahnya bahasa tersebut atau
sampai zaman sekarang. Kajian linguistik diakronik biasa bersifat historis dan
komparatif.
3. karena tujuan linguistik diakronik itu terutama
adalah untuk mengetahui sejarah strukural bahasa itu beserta dengan segala
bentuk perubahan dan perkembangannya.
5. Jelaskan lain
secara singkat apa yang dipelajari dalam:
a)
Sosiolinguistik: Subdisiplin linguistik yang mempelajari bahasa dalam hubungan
pemakaiannya dimasyarakat, antara lain dibicarakan memakai dan pemakaian
bahasa, tempat pemakaian bahasa, tata tingkat bahasa, berbagai akibat adanya
kontak dua buah bahasa atau lebih, dan ragam serta waktu pemakaian ragam bahasa
itu. Merupakan ilmu interdisipliner antara sosiologi dan linguistik.
b) Psikolinguistik: Subdisiplin linguistik yang mempelajari hubungan bahasa
dengan perilaku, dan akal budimanusia, termasuk tahap kemampuan berbahasa itu
dapat diperoleh. Psikolinguistik merupakan ilmu interdisipliner antara
psikologi dan linguistik.
c) Filologi: Subdisiplin linguistik yang mempelajari bahasa kebudayaan,
pranata, dan sejarah suatu bahasa sebagaimana terdapat dalam bahan-bahan
tertulis. Bahan atau teks yang dikaji adalah naskah kuno atau klasik yang
dimiliki suatu bangsa. Filologi merupakan ilmu interdisipliner antara linguistik
sejarah dan kebudayaan.
d) Dialektologi: Subdisiplin linguistik yang mempelajari batas-batas dialek
dan bahasa dalam suatu wilayah tertentu atau merupakan ilmu interdisipliner
antara linguistik dan geografi.
e)
Neurolinguistik : salah
satu bidang kajian interdisipliner dalam ilmu linguistik dan ilmu kedokteran yang mengkaji hubungan
antara otak manusia dengan bahasa.
(2.3)
3. Distribusi
merupakan istilah utama dalam analisis bahasa menurut model strukturalis
Leonard Bloomfield (tokoh linguis Amerika dengan bukunya Languange,
terbit 1933), adalah menyangkut masalah dapat tidaknya penggantian suatu
kostituen tertentu dalam kalimat tertentu dengan kostituen lainnya.Umpamanya,
kostituen dia dalam kalimat di atas Dia mengikuti ibunya dapat diganti
atau disubstitusikan dengan konstituen Ali, anak itu, atau mahasiswa
itu. Konstituen mengikuti dapat diganti dengan konstituen menyapa, membawa,
atau mengunjungi; tetapi
konstituen dia tidak dapat diganti dengan konstituen berlari,
marah, atau meja itu.Begitu juga konstituen mengikuti tidak
dapat diganti dengan konstituen orang itu, sering, atau tetapi.
4. Analisis bawahan
langsung, sering disebut juga analisis unsur langsung atau analisis bawahan
terdekat adalah suatu teknik dalam menganalisis unsur-unsur atau
konstituen-konstituen yang membangun suatu satuan bahasa, entah satuan kata,
satuan frase, satuan klausa, maupun satuan kalimat. Contohnya , satuan bahasa
yang berupa kata dimakan. Unsur langsungnya adalah di dan makan.
7. Analisis
rangkaian unsur mengajarkan bahwa setiap satuan bahasa tertimbun terdiri dari ter- + timbun,
satuan kedinginan terdiri dari dingin + ke-/-an, dan rumah-rumah
terdiri dari rumah + rumah. Analisis proses unsur menganggap
setiap satuan bahasa adalah hasil dari suatu proses prefiksasi ter-
dengan dasar timbun, bentuk kedinginan adalah hasil dari proses
konfiksasi ke-/-an dengan dasar dingin, dan bentuk rumah-rumah
adalah hasil dari reduplikasi terhadap dasar rumah.
(2.4)
1. Bagi guru, terutama guru bahasa, pengetahuan
linguistik sangat penting, mulai dari subdisiplin fonologi, morfologi,
sintaksis, semantik, leksikologi, sampai dengan pengetahuan mengenai hubungan
bahasa dengan kemasyarakatan dan kebudayaan. Bagaimana mungkin seorang guru
bahasa dapat melatih keterampilan berbahasa, keterampilan menulis kalau ia
tidak mengerti linguistik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar