Tampilkan postingan dengan label linguistik. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label linguistik. Tampilkan semua postingan

Desember 20, 2013

[kuis opsional] mata kuliah Pengantar Linguistik Umum

Nah! Kalau ini adalah latihan opsional, boleh dikerjakan boleh tidak. Tapi karena saya rajin, jadi saya kerjakan xD hahahaha.. masih dari mata kuliah yang sama PENGANTAR LINGUISTIK UMUM.

PELATIHAN 1 (OPSIONAL)
(2.1)

2. Hipotesis adalah pernyataan tentative yang merupakan dugaan mengenai apa saja yang sedang kita amati dalam usaha untuk memahaminya. Hipotesis dapat diturunkan dari teori yang berkaitan dengan masalah yang akan kita teliti.


3.         Metode induktif, data khusus mula-mula dikumpulkan lalu dari data-data khusus itu ditarik sebuah kesimpulan umum. Cara kerja induktif adalah penarikan kesimpulan yang bertitik tolak dari data-data konkret menuju pada kesimpulan umum. Cara kerja induktif ini diterapkan apabila belum ada knowledge yang devinitif untuk memecahkan suatu persoalan. Cara ini bertujuan untuk menarik rumus umum (general) dari kejadian-kejadian yang bersifat khusus dan spesifik atau dari pengamatan-pengamatan empiris ini akan tepat jika diterapkan pada persoalan pengolahan data statistik, stokastik, dan perasoalan-persoalan lain yang membutuhkan pengolahan data yang berasal dari hasil pengamatan empiris (aposteriori).
            Sedangkan metode deduktif yakni, dari data yang dikumpulkan kemudian ditarik sebuah kesimpulan khusus. Cara kerja deduktif adalah cara kerja yang berlawanan dengan cara kerja induktif.  Cara kerja deduktif  ini berusaha menarik kesimpulan dari pernyataan yang bersifat umum menjadi pernyataan khusus yang lebih speifik. Akal (rasio) ide dan logika sangat berpengaruh pada penarikan kesimpuan secara deduktif (apriori).


4.         Data empiris adalah data yang nyata ada, yang didapat dari alam yang wujudnya dapat diobservasi. Contohnya, seorang pakar ingin mengetahui bagaimana susunan kata dalam kalimat bahasa-bahasa yang ada di dunia. Dia menemukan bahwa verba atau kata kerja dalam bahasa Jepang terletak pada akhir kalimat. Dengan data ini Ia dapat menarik kesimpulan bahwa posisi kata kerja atau verba pada bahasa Jepang terletak pada akhir kalimat.


5.         Sebagai ilmu empiris linguistik berusaha mencari keteraturan atau kaidah-kaidah yang hakiki dari bahasa yang ditelitinya. Karena itu, linguistik sering juga disebut sebagai ilmu nomotetik.  Kemudian sesuai dengan predikat keilmiahan yang disandangnya linguistik tidak pernah berhenti pada satu titik kesimpulan; tetapi akan terus menyempurnakan kesimpulan tersebut berdasarkan data empiris selanjutnya.

(2.2)

1. setiap disiplin ilmu biasanya dibagi atas bidang-bidang bawahan (subdisiplin) atau cabang-cabang berkenaan dengan adanya hubungan disiplin itu dengan masalah-masalah lain. Pembagian atau pencabangan itu diadakan tentunya karena objek yang menjadi kajian disiplin ilmu itu sangat luas atau menjadi luas karena perkembangan dunia ilmu. Pembagian subdisiplin ini tentu akan memudahkan seseorang untuk mempelajari suatu ilmu.

 2.        Mengkaji bahasa pada masa yang terbatas. Misalnya, mengkaji bahasa Indonesia pada tahun 20-an, bahasa Jawa dewasa ini, atau juga bahasa Inggris pada zaman William Shakespeare. Studi linguistik singkronik ini biasa disebut juga linguistik deskriptif karena berupaya mendeskripsikan bahasa apa adanya pada suatu masa tertentu. Sedangkan linguistik diakronik berupaya mengkaji bahasa pada masa yang tidak terbatas; bisa sejak awal kelahiran bahasa itu sampai zaman punahnya bahasa tersebut atau sampai zaman sekarang. Kajian linguistik diakronik biasa bersifat historis dan komparatif.

3. karena tujuan linguistik diakronik itu terutama adalah untuk mengetahui sejarah strukural bahasa itu beserta dengan segala bentuk perubahan dan perkembangannya.

5. Jelaskan  lain secara singkat apa yang dipelajari dalam:
a)    Sosiolinguistik: Subdisiplin linguistik yang mempelajari bahasa dalam hubungan pemakaiannya dimasyarakat, antara lain dibicarakan memakai dan pemakaian bahasa, tempat pemakaian bahasa, tata tingkat bahasa, berbagai akibat adanya kontak dua buah bahasa atau lebih, dan ragam serta waktu pemakaian ragam bahasa itu. Merupakan ilmu interdisipliner antara sosiologi dan linguistik.
b)    Psikolinguistik: Subdisiplin linguistik yang mempelajari hubungan bahasa dengan perilaku, dan akal budimanusia, termasuk tahap kemampuan berbahasa itu dapat diperoleh. Psikolinguistik merupakan ilmu interdisipliner antara psikologi dan linguistik. 
c)    Filologi: Subdisiplin linguistik yang mempelajari bahasa kebudayaan, pranata, dan sejarah suatu bahasa sebagaimana terdapat dalam bahan-bahan tertulis. Bahan atau teks yang dikaji adalah naskah kuno atau klasik yang dimiliki suatu bangsa. Filologi merupakan ilmu interdisipliner antara linguistik sejarah dan kebudayaan.
d)    Dialektologi: Subdisiplin linguistik yang mempelajari batas-batas dialek dan bahasa dalam suatu wilayah tertentu atau merupakan ilmu interdisipliner antara linguistik dan geografi.
e)    Neurolinguistik : salah satu bidang kajian interdisipliner dalam ilmu linguistik dan ilmu kedokteran yang mengkaji hubungan antara otak manusia dengan bahasa.


(2.3)


3.         Distribusi merupakan istilah utama dalam analisis bahasa menurut model strukturalis Leonard Bloomfield (tokoh linguis Amerika dengan bukunya Languange, terbit 1933), adalah menyangkut masalah dapat tidaknya penggantian suatu kostituen tertentu dalam kalimat tertentu dengan kostituen lainnya.Umpamanya, kostituen dia dalam kalimat di atas Dia mengikuti ibunya dapat diganti atau disubstitusikan dengan konstituen Ali, anak itu, atau mahasiswa itu. Konstituen mengikuti dapat diganti dengan konstituen menyapa, membawa, atau mengunjungi; tetapi  konstituen dia tidak dapat diganti dengan konstituen berlari, marah, atau meja itu.Begitu juga konstituen mengikuti tidak dapat diganti dengan konstituen orang itu, sering, atau tetapi.


 4.        Analisis bawahan langsung, sering disebut juga analisis unsur langsung atau analisis bawahan terdekat adalah suatu teknik dalam menganalisis unsur-unsur atau konstituen-konstituen yang membangun suatu satuan bahasa, entah satuan kata, satuan frase, satuan klausa, maupun satuan kalimat. Contohnya , satuan bahasa yang berupa kata dimakan. Unsur langsungnya adalah di dan makan.


7.         Analisis rangkaian unsur mengajarkan bahwa setiap satuan bahasa tertimbun  terdiri dari ter- + timbun, satuan kedinginan terdiri dari dingin + ke-/-an, dan rumah-rumah terdiri dari rumah + rumah. Analisis proses unsur menganggap setiap satuan bahasa adalah hasil dari suatu proses prefiksasi ter- dengan dasar timbun, bentuk kedinginan adalah hasil dari proses konfiksasi ke-/-an dengan dasar dingin, dan bentuk rumah-rumah adalah hasil dari reduplikasi terhadap dasar rumah.

(2.4)


1. Bagi guru, terutama guru bahasa, pengetahuan linguistik sangat penting, mulai dari subdisiplin fonologi, morfologi, sintaksis, semantik, leksikologi, sampai dengan pengetahuan mengenai hubungan bahasa dengan kemasyarakatan dan kebudayaan. Bagaimana mungkin seorang guru bahasa dapat melatih keterampilan berbahasa, keterampilan menulis kalau ia tidak mengerti linguistik.

[kuis 2] mata kuliah Pengantar Linguistik Umum

Ini adalah jawaban kuis 2 dari mata kuliah Pengantar Linguistik Umum. Saya mengepost ini disaat tugas ini sudah lewat dan saya kumpulkan ya.. jadi teman – teman sekelas saya tidak menyontek dari post ini.
KUIS 2

1.     Menurut Hymes dalam komunikasi harus memerhatikan delapan unsur yang disingkat SPEAKING. Jelaskan minimal tiga unsur!
Jawaban : Hymes (1974) Setting and scene, participants, ends, act sequences, key, instrumentalis, norms, genres.
a.     Setting and scene : unsur yang berkenaan dengan tempat dan waktu terjadinya percakapan. Misalnya percakapan yang terjadi di ruangan kantor saat rapat tentu berbeda dengan percakapan di kantin kantor saat istirahat.
b.     Participants : yaitu orang-orang yang terlibat dalam suatu percakapan. Unsur ini sangat penting, karena dengan memerhatikan faktor ini, kita dapat menentukan topic pembicaraan. Misalnya bila kita sedang mengobrol dengan atasan di kantor, tentu berbeda ragam bahasanya dengan kita berbicara pada pedagang di pasar.
c.      Ends : yaitu maksud dari hasil percakapan. Misalnya dalam sebuah rapat perusahaan, seorang direktur ingin mendiskusikan tentang keuangan perusahaan, maka saat rapat sudah usai ia harus sudah menyampaikan tujuan rapat tersebut.

3. Pernyataan seperti “yang benar adalah kata risiko bukan resiko” menunjukan sikap yang tidak deskriptif. Jelaskan!
Lingustik tidak bertugas menentukan mana yang benar (baku) dan mana yang tidak benar (tidak baku). Kalimat diatas menggambarkan sikap preskriptif. Yang penting dalam linguistik adalah apa yang sebenarnya diungkapkan oleh seseorang (sebagai data empiris) dan bukan apa yang menurut si peneliti seharusnya diungkapkan.

4. Jelaskan yang dimaksud dengan sosiolinguistik, psikolinguistik, dan dialektologi!
*     Sosiolinguistik : subdisplin linguistik yang mempelajari bahasa dalam hubungan pemakaiannya di masyarakat. Dalam sosiolinguistik ini, antara lain, dibicarakan pemakai dan pemakaian bahasa, tempat pemakaian bahasa, tata tingkat bahasa, pelbagai akibat adanya kontak dua buah bahasa atau lebih, dan ragam serta waktu pemakaian ragam bahasa itu.
*     Psikolinguistik : subdisiplin linguistik yang mempelajari hubungan bahasa dengan perilaku dan akal budi manusia, termasuk bagaimana kemampuan berbahasa itu dapat diperoleh.
*     Dialektologi : subdisiplin linguistik yang mempelajari batas-batas dialek dan bahasa dalam suatu wilayah tertentu.

6. Jenis fonetik menurut prosesnya ada tiga. Jelaskan!
            a. Fonetik artikulatoris : mempelajari bahasa berdasarkan mekanisme
                alat-alat bicara yang menghasilkan bunyi serta klasifikasinya.
            b. Fonetik akuistik : mempelajari bunyi bahasa akibat peristiwa fisis atau
                fenoma alam seperti getaran, intensitas dan nada.
            c. Fonetik auditoris : mempelajari bagaimana mekanisme bunyi bahasa
                 diterima oleh telinga.

8. Bunyi-bunyi konsonan dibedakan atas tiga criteria (1) posisi pita suara (2)tempat artikulasi (3) cara artikulasi. Jelaskan nomor 2 dan 3 minimal tiga tempat dan cara!
a. tempat artikulasi:
®   bilabial : konsonan yang terjadi pada kedua belah bibir, bibir bawah merapat pada bibir atas. [b] [p] [m]
®   labiodental : konsonan yang terjadi pada saat gigi bawah merapat pada bibir atas. [f] [v]
®   laminoalveolar : konsonan yang terjadi pada saat daun lidah menempel pada gusi. [t] [d]
 b. cara artikulasi:
®   hambat (letupan) : artikulator menutup sepenuhnya aliran udara, sehingga udara mampat di belakang. [p] [b] [t] [d] [k] [g]
®   geseran (frikatif) : artikulator aktif mendekati artikulator pasif, membentuk celah sempit. [f] [s] [z]
®   sengauan (nasal) : arikulator menghambat udara dimulut, tetapi membiarkannya melewati rongga hidung. [m] [n] [ny]

9. Di dalam unsur suprasegmental terdapat tekanan, nada, jeda dan silabel. Jelaskan dua dari empat!
 1.) tekanan : menyangkut masalah keras lunaknya bunyi. Dalam bahasa inggris tekanan ini bisa menjadi pembedaan makna. Contoh:
Blackboard                           dan                             blackboard
                  (papan tulis)                                                             (papan hitam)
2.) silabel : satuan ritmis terkecil dalam suatu ujaran atau runtutan bunyi. Menentukan batas silabel sebuah kata memang tidak mudah, karena penetuan batas itu bukan hanya soal fonetik, tetapi juga fonemik, morfologi dan ortografi. Contoh :
              Makan                                 dan                             Makanan
[ma] [kan]                                                                [ma] [ka] [nan]

10. Bagaimana cara mengidentifikasi fonem? Apa itu alofon?
·        Cara mengidentifikasi fonem:
Pertama, kita harus mencari satuan bahasa, biasanya sebuah kata yang mengandung bunyi tersebut, lalu membandingkannya dengan satuan bahasa lain yang mirip dengan satuan bahasa yang pertama. Kalau ternyata kedua satuan bahasa itu berbeda maknanya, maka berarti bunyi tersebut adalah fonem. Contoh:
[r][u] [m] [a] [h]
[r] [a] [m] [a] [h]
·        Alofon : variasi alat bunyi yang lain yang dapat mempengaruhi bunyi. Perbedaan bunyi tersebut dapat diketahui tergantung dari tempat mereka berada. Alofon juga dapat berarti suatu variasi fonem yang tidak membedakan arti sama sekali. Contoh :

Bunyi [t] dan [th] dalam bahasa Inggris.