April 18, 2014

[Lyric Jap + Rom + Eng + InaTranslation] SM The Ballad (Japan Version) – Breath (숨소리



Japanese

出てはいけないと分かってたのに
『やぁ久しぶりだね』
電話の声が震えてすぐに
後悔がため息へと変わってく
出てくれる訳ないと思ってたから
ごめん 声にならないの
今どこで何してるかも
聞けなくて涙が出る
想いが言葉にならない
耳に響く息の音
元気だよと嘘をつくのも
優しさだと分かってるけど
吐息だけでもいいから
今夜だけ
聴かせてほしいこのまま
ねぇ君は新しい恋を
もう始めたんだね
貴方より素敵な人なんていないのに
心を騙して
虚しい恋してるよ
耳に響く息の音
元気でねと
嘘をつくのも優しさだと
分かってるけど
吐息だけでもいいから
辛い夜は聴かせてとただ願うよ
幸せの意味が離れて分かったの
何気ない話がもっと
したいのに
素直になれないとこだけ似てるよ
響く息をふと
すぐに会いに行きたいけど
君はもう違う誰かの
ものだから
でもたまに吐息だけでもいいから
どうしようもないくらいに
涙が溢れて
辛い夜は電話かけてもいいかな

Romaji

Detewaikenaitowa kattetanoni
ya hisashiburi da ne
denwa no koe ga furue te sugu ni
kokai ga tameiki e to kawatte ku
de te kureru wake nai to omotte ta kara
gomen koe ni nara nai no
ima doko de nani shiteru kamo
kike naku te namida ga deru
omoi ga kotoba ni nara nai
mimi ni hibiku iki no oto
genki da yo to uso o tsuku no mo
yasashi sa da to wakatteru kedo
toiki dake demo ii kara
konya dake
kikase te hoshii kono mama
ne kimi wa atarashii koi o
mo hajime ta n da ne
anata yori suteki na hito nante i nai noni
kokoro o damashi te
munashii koishi teru yo
mimi ni hibiku iki no oto
genki de ne to uso o tsuku no mo
yasashi sa da to wakatteru kedo
toiki dake demo ii kara
tsurai yoru wa kikase te to tada negau yo
shiawase no imi ga hanare te wakatta no
nanigenai hanashi ga motto
shi tai noni
sunao ni nare nai toko dake niteru yo
hibiku iki o futo
sugu ni ai ni iki tai kedo
kimi wa mo chigau dareka no
mono da kara
demo tamani toiki dake demo ii kara
do shiyo mo nai kurai ni
namida ga afure te
tsuraiyoruwa denwa kaketemo iikana

Translation

I knew I should not have answered the call
Long time no see
Your voice is trembling
My regret is turning into sigh
I thought that you would not answer my call.
I am sorry.. I cannot speak
I cannot ask you where you are and how you have been
Instead.. I started to cry
We cannot express how we feel
Breath echoes in our ears
I could have lied that I am doing okay
I knew its because you are kind hearted
Just let me listen to your breath
Even only just for tonight
Just let me listen to your breath
My dear, you’ve already found a new love
There is no one like you….
I am cheating my heart
I am in love, in fruitless love
Breath echoes in our ears
Please take care of yourself
I know lying can be a form of kindness
Just your breath
I just wish I could listen to your breath at nights that I am feeling miserable
I now understand what happiness means..
After we are separated
I want to chat with you more
We are so much alike only where we both are not straightforward
Your breath echoes in my ears
I wanna see you right now
But you are not mine anymore
But some times, I wanna listen to your breath
I do not know what to do..
I started to cry..(tears run down my cheek)
Can I call you when I am feeling miserable

INDONESIAN TRANSLATE

Tanpa menyadarinya, aku memegang telepon
Ini aku, Ini sudah lama
Karena ini sangat sulit, Karena aku merasa tidak enak jika aku menahanmu
Karena aku menyesal membiarkanmu pergi, Aku hanya mendesah
Karena aku sangat terkejut, aku tidak bisa berbicara
Aku menyentuh hatiku yang berdebar
Apa kau banyak berjuang? Kau dimana?
Sebelum aku bisa bertanya, air mataku jatuh
Hanya karena mendengar suara napasmu
Ketika air mata jatuh, bahkan aku tidak tau apa yang harus kulakukan terhadap kenangan terkecil
Karena ini sangat sakit, kita berjanji untuk melepaskan satu sama lain
Tapi setiap kali aku tidak yakin aku dapat melakukannya, tolong biarkan aku setidaknya mendengar napasmu
Bernapas, membuka mata setiap hari, Nyaris tak bisa kulakukan setiap hari
Aku tidak bisa memberitahumu hal-hal yang lebih sulit daripada mati
Dalam hal ini kau akan khatir seperti orang bodoh, Aku hanya mendesah
Ketika air mata jatuh, bahkan aku tidak tau apa yang harus kulakukan terhadap kenangan terkecil
Karena ini sangat sakit, kita berjanji untuk melepaskan satu sama lain
Tapi setiap kali aku tidak yakin aku dapat melakukannya, tolong biarkan aku setidaknya mendengar napasmu
Sangat banyak yang ingin kukatakan, tapi aku tidak bisa mengatakan apapun
Kita bilang bahwa kita baik-baik saja, menghibur satu sama lain dalam kesakitan
Ketika aku melihat kembali, kita hanya senang, kita tidak membiarkan satu sama lain pergi
Ketika air mata jatuh, bahkan aku tidak tau apa yang harus kulakukan terhadap kenangan terkecil
Karena ini sangat sakit, kita berjanji untuk melepaskan satu sama lain
Tapi setiap kali aku tidak yakin aku dapat melakukannya, tolong biarkan aku setidaknya mendengar napasmu
tolong biarkan aku setidaknya mendengar napasmu


[FANFICTION] The Smiling Galaxy has Gone




The Smiling Galaxy has Gone

[remake from: The Smiling Sunshine has Gone cr: fanfiction.net]
Pairing: KrisHo
Genre: Romance / Angst
Disclaimer: this is  a remake fanfic from The Smiling Sunshine has Gone by Kyumilarrabee. The original pairing was ZhouKyu.


The Smiling Galaxy has Gone

Decit suara besi terseret terdengar memekakkan telinga, memecah keheningan senja yang tengah diliputi hujan deras. Sebuah mobil sedan berwarna silver metallic terbalik beberapa kali sebelum akhirnya terhenti setelah menabrak pembatas jalan. Meremukkan segala sesuatu yang terdapat di dalam mobil tersebut.
                Suho membuka matanya. Sekilas tatapan matanya terasa kabur sebelum akhirnya ia bisa melihat dengan lebih jelas. Ditepiskannya airbag yang menghalanginya, berusaha untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas atas apa yang telah terjadi. Kaca depan mobil hancur berantakan. Pintu mobil di sisinya pun juga remuk, memercikkan air hujan dari luar hingga masuk membasahi bagian dalam mobil.
                Suho merasa kepalanya seperti akan pecah, sangat sakit. Dari rasa asin yang ia rasakan saat tetesan air hujan mengenai kepalanya dan mengalir melewati bibirnya, ia tahu, ada luka yang cukup parah di kepalanya akibat serpihan pecahan kaca. Namun, hal tersebut tidak ada apa-apanya dibandingkan saat ia menolehkan kepalanya ke arah kursi pengemudi. Horror langsung memenuhi raut wajahnya.
                Di kursi pengemudi, tubuh Kris tampak terlihat kaku. Kepalanya tertunduk menghantam setir mobil. Airbag malfunction. Jantung Suho terasa berhenti berdetak melihatnya. Dengan tangan yang gemetar, ia mencoba menyentuh tubuh Kris yang terasa sangat dingin.
.
.
.
.
.
“Mereka adalah WuFan, Luhan, Yixing dan Tao. Mereka trainee dari China dan akan bergabung dengan kalian untuk menjadi Sub-Group EXO M. WuFan akan menjadi leader EXO M” kata manajer hyung memperkenalkan keempat member EXO dari China pada para member dari Korea.
Suho hanya tersenyum sekilas kepada Luhan, Yixing, Tao. Tatapannya terhenti pada sosok yang disebut sebagai rekannya sesama leader nanti. Kaki yang panjangnya bermil-mil, dagu yang terkesan keras, bibir yang kecil namun sangat menarik baginya, dan oh senyumnya! Seakan-akan seluruh isi galaksi sedang memperhatikanmu! benar-benar membuat Suho tak sadar bahwa ia sedang menatap Kris lekat-lekat.
“Perkenalkan namaku WuFan, tapi kau bisa memanggilku Kris, mohon bimbingannya” kata si kaki panjang sambil mengulurkan tangan pada Suho.
“A-ah.. Suho! Namaku sebenarnya Kim JoonMyeon, tapi kau bisa memanggilku Suho. Senang berkenalan denganmu” jawab Suho sambil membalas jabatan tangan Kris sambil tersenyum lebar.
Satu yang Suho rasakan, Ia jatuh cinta.
.
.
.
.
.
“Kris…. Gege….” Panggil Suho lirih. Tanganya menyibakkan sedikit rambut blonde Kris. Darah segar terlihat mengucur dari pelipis kanan milik Kris, membuat rambut blonde itu sebagian menjadi berwarna merah. Suho menggigit bibirnya. Matanya terasa panas, siap kapan saja meneteskan air matanya. Hatinya hancur melihat orang yang paling disayanginya terluka seperti itu.
“Gege.. bangun, ge…” ujarnya lagi. Suaranya mulai serak , kalah oleh suara derasnya hujan yang mendera tempat mereka. Dilihatnya tubuh bagian bawah Kris terjepit dashboard mobil dan tidak akan bisa di keluarkan dengan mudah. Suho menjerit tertahan melihatnya. Pandangannya semakin kabur oleh air mata yang menetes satu persatu dari mata indahnya.
Tubuh Kris yang dingin sedikit demi sedikit mulai bergerak. Suho menahan nafasnya. Diraihnya tangan Kris yang terasa dingin ke dadanya. Mata Kris perlahan mulai terbuka, mengerjap beberapa kali, terhalang oleh pekatnya darah yang masih terus mengalir dari pelipisnya.
“Gege….” Panggil suho lagi. Kali ini sambil menghapus air mata yang tengah mengalir di pipinya. Suho tidak ingin terlihat rapuh di hadapan Kris. Ia tak ingin Kris mengkhawatirkannya.
Kris menoleh perlahan pada Suho, mata yang biasanya tajam itu terlihat lemah. Kris merintih pelan, memanggil namanya “Joo-Joon Myeon-ah….”
.
.
.
.
.
“JoonMyeon-aaaahhhh….” Suara berat khas Kris mengusik ketenangan Suho yang sedang membaca buku. Ia merasa sedikit menyesal tidak mengunci pintu kamarnya sebelum membaca buku tadi, namun penyesalannya hilang seketika saat wajah cerah Kris tertampang di hadapannya dengan jarak yang sangat dekat.
“JoonMyeon-ah...” panggil Kris tanpa menghentikan senyum galaksinya ke arah Suho. Suho menghela nafas, menyerah. Bagaimanpun juga, ia tidak bisa bertahan dengan serangan senyum galaksi Kris yang bertubi-tubi.
“ada apa Kris ge…” jawab Suho sambil menutup buku yang sedang ia baca. Ia meletakan bukunya di bawah bantalnya sebelum memusatkan perhatian pada pemuda China-Kanada di hadapannya.
“kau tidak rindu padaku ya selama aku di China? Kita kan sudah sebulan lebih lho tidak bertemu! Aku rindu pada guardian angel kesayangankuuuu…” kata Kris sambil mencubit kedua pipi suho, kekiri dan kanan, gemas.
“aahh.. appo! Ya! Pabo! Sakit Ge pipiku!” kata Suho berusah berontak dari serangan ‘cubit maut’ Kris. “sana cubit pipi bakpau Minseok Hyung! Jangan pipikuuu!” teriaknya sambil terus berusaha melepaskan diri.
“Tidak mau ah! Pipimu lebih enak! Hahahaha… Aku masih ingin mencubit pipi chubbymu ini” jawab Kris sambil tersenyum. Kali ini ditepuknya kedua pipi Suho dengan lembut. Tatapan matanya tajam ke arah mata coklat caramel milik suho.
Keadaan hening sesaat, dengan kedua tangan Kris masih membelai lembut kedua pipi suho.
“I miss you Kim JoonMyeon. I miss you so much” bisik Kris dengan tatapan yang berubah melembut kepada Suho. Sesuai dugaan, kedua pipi Suho merona merah mendengar perkataan Kris.
“I… I… I miss you too, ge. So much” jawab Suho pelan sambil menundukkan wajahnya. Wajahnya kini semerah tomat, membuat senyuman Kris semakin melebar.
“Aaaawwww… lihatlah wajah malu-malu guardian angel kesayanganku ini!” kata Kris sambil menarik Suho ke dalam pelukannya. Suho sempat terkejut dengan pelukan tiba-tiba dari Kris, sebelum akhirnya ia rileks dan balas memeluk lelaki pujaan hatinya tersebut.
Jantung Suho serasa melompat-lompat di dalam rusuknya. Suho memaki dalam hati. Nampaknya ia sudah jatuh semakin dalam akan pesona Kris.
.
.
.
.
.
”Gege! Gege apa kau bisa mendengarku?” Tanya Suho perlahan sambil tetap menggenggam tangan Kris. Suho merasa ia bisa mendengar deru jantungnya mengalahkan derasnya hujan di luar sana. Kris memejamkan matanya selama beberapa saat sebelum membukanya lagi.
“Joon….. sa… kit….” Ucapnya lemah.
Air mata Suho jatuh, pertahanannya roboh. Hatinya remuk melihat orang yang amat ia cintai meregang nyawa di hadapannya.
“Ge.. Gege.. kau harus bertahan, Ge!” suara serak Suho terdengar sangat putus asa. Dengan tenaga yang tersisa ia bergeser dari tempat duduknya mendekat ke kursi pengemudi dimana Kris sedang mempertahankan nyawanya saat ini. Dilepaskannya genggaman tangan mereka, digantikannya dengan pelukan. Suho meletakan kepala Kris secara perlahan ke dadanya. Tangannya gemetar hebat ketika membelai rambut Kris yang sebagian tengah lengket karena darah  yang mengalir dari pelipisnya.
Kris terbatuk, “JoonMyeon-ah.. mi.. mian…”
“Mianhae.... jeongmal mianhae. A-aku.. minta.. ma.. uhuk!” ucapan Kris terpotong ketika ia tersedak dan mengeluarkan darah dari dalam tenggorokannya.
Mata Suho terbelalak ngeri, ia semakin mengeratkan pelukannya pada Kris.
“ssst.. sudah ge, ssst.. jangan bicara lagi. Semuanya akan baik-baik saja” Kata Suho dengan air mata yang semakin deras. Sumpah demi Tuhan, Suho tidak ingin menangis di hadapan Kris. Kris pernah berkata bahwa ia sangat benci wajah Suho yang menangis, karena itu Kris berjanji tidak akan pernah membuat Suho menangis lagi, kecuali menangis bahagia.
Kris memalingkan wajahnya perlahan ke arah  Suho. Dikecupnya bibir Suho dengan pelan, lembut dan lama. Suho memejamkan matanya, mencoba menikmati ciuman Kris. Ditumpahkannya semua perasaannya melalui ciuman itu, ketakukan, kekhawatiran, kemarahan, kasih sayang, cinta, semua perasaannya saat ini.
Mata Suho terbuka saat ia merasakan tetesan di lehernya, di tatapnya mata Kris yang sinarnya tengah meredup. Air mata itu, air mata Kris. Mata yang biasanya tajam bagai mata elang itu, kini tengah menangis. Suho dapat merasakan bahwa nafas kekasihnya terdengar semakin memendek.
“ Wo ai.. ni.. Kim.. JoonMyeon..”
.
.
.
.
.
“Wo Ai Ni, Kim JoonMyeon!” seru lelaki bertubuh jangkung itu kepada Suho. Tubuh Suho yang sedang membaca buku tentang psikologi di kamarnya itu seketika membeku. Ia menoleh ke arah Kris yang sedang berdiri di dekat pintu masuk kamarnya. Keduanya tak mengatakan sepatah kata pun selama sesaat saling bertukar pandang.
“yeah, you right, you must be joking Ge!” kata Suho sambil kembali melanjutkan aktivitas membacanya.
“mmm.. saranghaeyo” kata Kris mencoba lagi.
“Ge, ini tidak lucu.” Balas Suho datar, mencoba menyembunyikan degup jantungnya yang berdebar cepat.
Kris menghela nafas, melangkahkan kaki panjangnya masuk ke dalam kamar Suho dan duduk di sebelahnya. Ia meraih pipi Suho dan menangkupnya dengan kedua telapak tangannya,
“Aku serius Kim JoonMyeon, Wo Ai Ni” tatap matanya lekat.
“Ge, aku tinju kau jika masih saja bercanda” Jawab Suho masih tak percaya.
Kris mengerang frustasi. Dilepaskannya tangannya dari pipi Suho, dicengkeramnya bahu Suho.
“Aku suka padamu Kim JoonMyeon, dari awal pertemuan kita. Aku merasa nyaman bersamamu. Aku ingin terus bersamamu. Menghabiskan sisa waktu hidupku, sakarang maupun nanti hanya bersamamu.” Kris berhenti sebentar untuk mengambil nafas,
“Cao Kim JoonMyeon, maukah kau menjadi kekasihku? Wo Ai Ni Cao Kim Joon Myeon. Wo Ai Zhe Ni Dao Yong Yuan.” Lanjut Kris yakin.
Suho kehabisan kata-kata “Ge. Aku…”
“please say yes..” kata Kris dengan tatapan memohon.
“ye… yes.. Gege. Wo Ye Ai..........”
Belum sempat Suho menyelesaikan kata-katanya, Kris sudah memotong jarak di antara mereka dengan ciuman lembutnya. Mulai saat itu, mereka berjanji dalam hati masing-masing untuk saling melindungi dan menjaga perasaan masing-masing.
.
.
.
.
.
“ Wo Ye Ai Ni, Gege. Kumohon, bertahanlah!” jawab Suho panik, mencoba menggoncangkan tubuh Kris agar tetap terjaga.
Sayup-sayup Suho dapat mendengar sirine ambulans mendekat ke arah mereka. Tanpa Suho sadari, mobil mereka kini tengah dikerumuni oleh beberapa orang yang tengah mencoba menolong mereka. Sialnya, karena dahsyatnya hantaman  tadi, membuat pintu dikedua sisi macet dan sulit dibuka.
Pandangan Suho kembali beralih ke Kris. Ia tidak menghiraukan teriakan di luar yang menyuruhnya untuk segera keluar dari dalam mobil. Kata-kata seperti ‘tangki bensin yang bocor’ dan ’Ancaman ledakan’ sama sekali tidak didengarkannya.
“Go! JoonMyeon-ah, Go!” pinta Kris lemah. Ternyata ia masih bisa mendengarkan teriakan orang-orang di luar sana yang memperingatkan akan bahaya ledakan. Ia mencoba melepaskan pelukan suho dan mendorongnya keluar.
“No, Ge!” teriak Suho frustasi. Ia malah semakin mengeratkan pelukannya pada tubuh Kris., menolak untuk dilepaskan. Air matanya semakin deras.
“aku mohon joonmyeon-ah.. keluarlah…” kata Kris semakin lemah. Suho menggelengkan kepalanya kuat-kuat. Ia lebih baik mati bersama daripada harus meninggalkan Kris sendirian di dalam sini.
“Kumohon Gege. Kali ini biarkanlah aku bersikap egois” jawab Suho pelan. Dieratkan pelukannya, dibenamkan wajahnya ke dada bidang milik Kris seolah-olah itu adalah pegangan hidupnya.
.
.
.
.
.
”kau egois Kim JoonMyeon!” teriak Kris pada Suho.
Sore itu mereka berdua tengah berdebat di dalam mobil yang membawa mereka menuju lokasi recording radio mereka selanjutnya. Kris meminta izin kepada manajer mereka untuk membawa mobil pribadinya agar bisa menyelesaikan masalahnya dengan Suho.Suho tersenyum sinis, kedua tangannya ditangkupkan ke dada.
“Apa kau bilang ge? Aku? Egois? KAU YANG EGOIS! Kau tidak pernah bisa mengerti perasaanku!”
“oh, jadi maksudmu aku harus selalu mengerti perasaanmu dan tidak pernah bergaul dengan orang lain agar kau tidak cemburu?! Begitu? KAU DAN EGOMU YANG MEMUAKKAN ITU KIM JOON MYEON YANG HARUS DI PERBAIKI!!!” teriak Kris kesal. Ia tidak sadar sedang menyetir dengan kecepatan di atas rata-rata. Kris sedang emosi dengan sikap Suho saat ini!
Suho terdiam mendengar bentakkan Kris. Kris belum penah bersikap kasar seperti ini sebelumnya.
“Gege,kau….......” belum sempat ucapannya selesai, Kris sudah memotong ucapannya.
“Apa? Apa kau juga mau bilang bahwa aku tidak seharusnya membentakmu?! Damn Kim Joon Myeon! Ini salahmu! AKU MUAK DENGAN KEEGOISANMU!”
“Gege, Awas!!!”
Suho berteriak sambil menunjuk ke arah depan, tapi semuanya terlambat.
.
.
.
.
.
“Kumohon, Kim JoonMyeon. Go!” pinta Kris. Suho masih terus menggelengkan kepalanya, menolak permintaan Kris.
“Aku tidak mau keluar kalau kau tak keluar!” kata Suho, air mata semakin membanjiri pipinya yang sudah sembab. “Wo Ai Ni Gege, Wo Ai ni” Ucapnya sambil terus mengusap pipi Kris. Kepalanya sakit, pandangannya mengabur.
Suho hampir saja kehilangan kesadarannya ketika tiba-tiba ia merasa tubuh kecilnya ada yang menarik dari luar. Ternyata regu penyelamat berhasil menghancurkan pintu sisi kanan tempat kursi penumpang dan menarik tubuh Suho. Suho berontak.
“tidak.. tidak…” ucapnya lirih. Genggaman eratnya dengan Kris terlepas, Tangannya berusaha meraih Kris kembali, namun regu penyelamat terus menariknya keluar.
“tidak… kumohon jangan….” Pintanya lemah. Kris menatap Suho lemah, tersenyum.
“TIDAK…. GEGE! TIDAKKK!” Jerit Suho frustasi ketika regu penyelamat berhasil mengeluarkan seluruh tubuhnya dari dalam mobil, meninggalkan Kris-nya di dalam sana.
Jantungnya terasa berhenti berdetak. Satu pemandangan terakhir yang Suho lihat sebelum semuanya menjadi gelap adalah senyuman Kris dan bibirnya yang mengucapkan ‘WO AI NI KIM JOON MYEON’, dilanjutkan oleh suara ledakan keras yang Suho yakin akan terus menghantui sepanjang hidupnya.


言葉に出来ない kotoba ni dekinai [Words Cannot Describe] LYRICS JAP + ROM + ENG




言葉に出来ない 
kotoba ni dekinai 
[Words Cannot Describe]

終わる筈のない愛が途絶えた いのち尽きてゆくように
ちがう きっとちがう 心が叫んでる
owaru hazu no nai ai ga todaeta inochi tsukite yuku you ni
chigau kitto chigau kokoro ga sakenderu
ひとりでは生きてゆけなくて
また 誰れかを愛している
こころ 哀しくて 言葉にできない
hitori de wa ikite yukenakute
mata dareka wo aishite iru
kokoro kanashikute kotoba ni dekinai
lalala…… 言葉にできない
lalala…… kotoba ni dekinai

せつない嘘をついては いいわけをのみこんで
果たせぬ あの頃の夢は もう消えた
setsunai uso wo tsuite wa iiwake wo nomikonde
hatasenu ano koro no yume wa mou kieta
誰れのせいでもない
自分がちいさすぎるから
それが くやしくて 言葉にできない
dare no sei demo nai
jibun ga chiisa sugiru kara
sore ga kuyashikute kotoba ni dekinai
lalala…… 言葉にできない
lalala…… kotoba ni dekinai

あなたに会えて ほんとうによかった
嬉しくて 嬉しくて 言葉にできない
anata ni aete hontou ni yokatta
ureshikute ureshikute kotoba ni dekinai
lalala…… 言葉にできない
lalala…… kotoba ni dekinai

[ENGLISH TRANSLATION]

la la la, la-la la, la-la, la-la, la-la la
la la la, la-la la, la-la, la-la, la-la la

A love that should never have ended has now ceased to exist;
A life that seems to have been used all up.
“You are wrong, – please, no, it cannot be…”
my heart yells, and – my soul is crying.

I, just myself, cannot continue living alone
And so, – I foolishly fall in love once again.
There’s so much – sorrow in my heart,
there just are no words to describe…

la la la, la-la la, la-la, la-la, la-la la
la la la, la-la la,
There just are no words to describe…

I tell sad lies and hide pain under a mask,
Swallowing my excuses, not a sound.
The dream from the – time when I could not
accomplish – nothing has faded.

No, it’s not yours or anyone’s fault–
It’s mine, and yet I feel so insignificant.
I regret, – and there’s so much fear,
there just are no words to describe…

la la la, la-la la, la-la, la-la, la-la la
la la la, la-la la,
There are just no words to describe…

So much joy when – I met you; – had been with you; – had loved you.
So much joy, – so much joy,
there are just no words to describe…

la la la, la-la la, la-la, la-la, la-la la
la la la, la-la la,
There are just no words to describe…

When I met you; – been with you…
There are just no words to describe…

Now I – can meet with you once again…